SuaraJakarta.id - Harga tabung oksigen di Tangsel melonjak. Ini seiring kebutuhan yang meningkat akibat kenaikan kasus COVID-19 di Kota Tangerang Selatan.
Kenaikan harga tabung oksigen disampaikan Dani Sanjaya, pemilik depot pengisian oksigen Muncul Gas02 di Muncul, Setu, Tangsel.
Dani mengungkapkan, harga tabung oksigen untuk ukuran 1 meter kubik sebelumnya dibanderol Rp 900 ribu-Rp 1,5 juta. Kini, untuk ukuran yang sama harganya mencapai Rp 2,5 juta-Rp 3 juta untuk ukuran satu meter kubik.
Kenaikan juga terjadi pada harga isi ulang oksigen. Dani mengatakan ia menaikkan harga isi ulang oksigen sebesar Rp 10 ribu untuk setiap ukuran, mulai dari 0,5 meter kubik hingga 6 meter kubik.
Baca Juga:Permintaan Naik, Depot Isi Ulang Oksigen di Tangsel Kewalahan, Sehari 400 Tabung
"Baru saya naikin kemarin jadi Rp 40 ribu. Tempat lain bisa Rp 50 ribu. Untuk tabung kita biasa jual Rp 1 juta, kini bisa Rp 2,5 juta-Rp 3 juta unyuk ukuran satu meter kubik. Kalau yang besar kita biasanya nyewain. Cuma karena stoknya enggak ada kita enggak bisa nyewain," bebernya.
"Permintaan banyak, barangnya enggak ada, harganya pun gila-gilaan lah," tambahnya sambil mengisi ulang oksigen.
Selama 4 tahun membuka depot isi ulang oksigen, Dani mengaku, baru kali ini merasa kewalahan melayani para customer.
Dia pun tak menyangka, oksigen isi ulang jadi salah satu yang diburu di tengah pandemi Covid-19.
"Sudah buka 4 tahun, baru kali ini kewalahan. Sejak awal COVID-kan yang ramai masker sama handsanitizer yang mahal, sekarang oksigen yang mahal. Dulu masker gila-gilaan. Tapi sekarang ini oksigen udah harganya mahal, stoknya juga nggak ada," ungkapnya.
Baca Juga:Percepat Pengiriman Tabung Oksigen Pasien Covid-19, Kendaraan SKPD Dimobilisasi
Antisipasi dan Persediaan
Sementara itu, salah satu warga bernama Fristiandi Nugroho mengatakan, mengisi ulang oksigen berukuran 1 meter kubik untuk antisipasi jika keluarganya ada yang membutuhkan.
Warga Batan Indah Serpong itu mengaku sejumlah keluarganya terkonfirmasi positif COVID-19
"Kebetulan buat antisipasi karena ada beberapa anggota keluarga yang positif Covid-19, ada empat orang, takutnya drop atau sesak napas," akunya.
Pria berusia 41 tahun itu menuturkan, berinisiatif menyediakan oksigen setelah mengetahui dari berbagai berita yang menyebut gejala COVID-19 salah satunya sesak napas.
"Karena gejala COVID-19 katanya ada indikasi ke sana, sesak napas. Jadi sebelum drop dan saturasi oksigennya turun kita sedia kan dulu, nyarinya susah," tuturnya.
Andi menerangkan, memilih untuk mengisi ulang oksigen berukuran 1 meter kubik lantaran kesulitan mencari oksigen kalengan di apotik.
"Saya cari yang model kaleng soalnya di mana-mana sudah habis, karena punya tabung jadinya ke sini," terangnya.
Warga lainnya Priyono mengatakan, mengisi oksigen karena diminta bosnya lantaran ada pihak keluarganya yang sedang menjalani isolasi mandiri akibat COVID-19.
"Ada keluarga bos yang kena COVID-19 positif, jadi buat persediaan saja, karena takutnya membutuhkan," ungkapnya.