5 Bukti Covid-19 di Jakarta Sudah Sangat Bahaya, Jadi Lebih Baik di Rumah Saja

Bila ada tempat konvensi dan area luas digunakan sebagai penampungan pasien, artinya kesediaan rumah sakit sudah mencapai ambang kapasitas maksimal.

RR Ukirsari Manggalani
Sabtu, 03 Juli 2021 | 15:19 WIB
5 Bukti Covid-19 di Jakarta Sudah Sangat Bahaya, Jadi Lebih Baik di Rumah Saja
Sejumlah warga mengantre untuk mengisi ulang tabung oksigen di salah satu depot pengisian oksigen di kawasan Manggarai, Jakarta, Senin (28/6/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Alpha, Beta, dan Delta adalah varian baru virus Covid-19 dan telah banyak ditemukan di Indonesia. Paling banyak ditemukan di Ibu Kota Jakarta. Menurut data Badan Litbang Kementerian Kesehatan Republik Indonesia per tanggal 20/6/2021 tercatat 33 kasus varian Alpha, 57 kasus varian Delta, dan 4 kasus varian Beta.

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menjelaskan bahwa varian Delta merupakan varian keempat yang lebih menular daripada varian sebelumnya dan mampu melawan antibodi yang dimiliki di dalam darah. Sehingga seseorang membutuhkan tingkat antibodi yang lebih tinggi untuk mengatasi varian ini dibandingkan dengan varian Alpha.

Edih, sopir ambulans jenazah COVID-19 memakai APD lengkap usai mengantarkan jenazah ke TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel. [SuaraJakarta.id/Wivy]
Edih, sopir ambulans jenazah COVID-19 memakai APD lengkap usai mengantarkan jenazah ke TPU Jombang, Ciputat, Kota Tangsel. [SuaraJakarta.id/Wivy]

Lonjakan kasus positif Covid-19 juga kian meningkat. Di Jakarta sebanyak 560.408 kasus positif yang terkonfirmasi, angka tersebut membuktikan bahwa Covid-19 merupakan wabah serius yang membutuhkan kerja sama seluruh warga negara untuk taat pada peraturan dan protokol kesehatan yang dibuat oleh pemerintah.

Berikut ini merupakan lima bukti bahwa Covid-19 di Ibukota sudah sangat berbahaya

Baca Juga:Satgas Covid-19: Tahan Diri atau Bisa Mati, Tetap di Rumah Saja

1. Ambulans Antre ke Kuburan

  • Kepala Pusat Data dan Informasi, Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta, Ivan Murcahyo mengatakan pada 29 Juni lalu dalam satu hari ada 270 jenazah yang dimakamkan mengginakan protap Covid-19. Jumlah tersebut merupakan angka tertinggi pemakaman jenazah Covid-19 di Jakarta.
  • Petugas di sejumlah tempat pemakaman umum khusus Covid-19 pun terpaksa ditambah. Tingginya jumlah korban, menyebabkan banyak ambulans untuk jenazah harus tunggu giliran karena jenazah-jenazah yang ada harus dikuburkan di waktu bersamaan.

2. Harga Isi Ulang Oksigen Naik

  • Menysul lonjakan kasus Covid-19 di ibu kota, persediaan oksigen di rumah-rumah sakit menipis. Oksigen hampir langka di toko-toko kesehatan, selain itu harga isi ulang oksigen mengalami lonjakan Rp3.000-Rp5.000 per tabung berbagai ukuran, hal ini terlihat di salah satu sentra penjualan di Setiabudi, Jakarta Selatan.
  • Pengisian oksigen tabung paling kecil berukuran 0,5 meter kubik sebesar Rp10.000 sedangkan tabung 1,5 meter kubik mencapai Rp25.000. Adapun pengisian oksigen tabung ukuran dua meter kubik mencapai Rp30.000 dan tiga meter kubik Rp40.000
  • Menurut keterangan salah satu pengelola depot di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan, pada hari biasa pembeli yang rutin mengisi ulang oksigen tidak lebih dari 100 orang per hari. Namun, sejak dua minggu lalu jumlah pembeli meningkat 200 orang per harinya.

3. JIEXPO Kemayoran Jadi Tempat Isolasi Pasien Covid-19

  • Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengubah salah satu pusat konvensi yaitu JIExpo Kemayoran menjadi isolasi pasien Covid-19 yang dijadikan sebagai lokasi perawatan pasien.
  • Menurut pernyataan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan, JIEXPO nantinya dapat menampung 24 ribu orang. Tak hanya di JIEXPO, Anies juga berencama menambah tempat isolasi di tiap wilayah kota administrasi, yang diperkirakan akan ada penambahan kapasitas untuk 5.000 orang per kota.

4. Gubernur DKI Jakarta Keluarkan Pernyataan Situasi Darurat

  • Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan menyebutkan bahwa wilayah DKI Jakarta tengah dalam keadaan genting dan situsinya darurat. "Pesan kepada seluruh masyarakat Jakarta, Jakarta sedang dalam keadaan genting dan situasinya darurat," jelas Anies di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (2/7/2021).
  • Hal tersebut diungkapkan oleh Anies setelah usai melakukan rapat koordinasi dengan Kapolda Metro Jaya. Dalam rapat koordinasi untuk merumuskan langkah-langkah dalam menangani kedaruratan di Jakarta. Salah satunya melakukan pembatasan mobilitas warga, dengan melakukan penutupan akses keluar masuk Jakarta mulai tanggal 2/7/2021.
  • Anies mengimbau agar masyarakat tetap berada di rumah, jika tidak ada kepentingan yang sangat mendesak.

5. PPKM Darurat

Baca Juga:Rekor Pemakaman Protap Covid-19 di Jakarta, 270 Jenazah dalam Sehari

  • Blok A, B, dan F pasar Tanah Abang tutup selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM darurat pada 3-20 Juli 2021. Penutupan ini dilakukan berdasarkan dari aturan PPKM darurat. Terkecuali blok G yang menjual kebutuhan pangan, yang termasuk kategori pasar untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan sesuai dengan panduan implementasi PPKM darurat.
  • Selain itu juga vaksin sangat berperan penting untuk meminimalisir kemungkinan seseorang terinfeksi virus Delta atau varian lain SARS-CoV-2, dan jangan lupa untuk selalu memenuhi aturan protokol kesehatan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.

Kontributor : Kiki Oktaliani

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak