Klaim Sukses Turunkan Commitment Fee Formula E, Penyelenggara: Kami Pakai Taktik Covid-19

"Ya karena kondisi Covid-19, kami kan pakai taktik taktik dalam negosiasi. Sekarang dalam kondisi kami begini itu gimana? Kami turunkan juga," ujar Widi.

Erick Tanjung | Fakhri Fuadi Muflih
Rabu, 06 Oktober 2021 | 20:29 WIB
Klaim Sukses Turunkan Commitment Fee Formula E, Penyelenggara: Kami Pakai Taktik Covid-19
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) dan Chief Championship Officer Formula E Alberto Longo dalam konferensi pers Jakarta E-Prix 2020 di Lapangan Monas, Jumat (20/9/2019). (Antara/Livia Kristianti)

SuaraJakarta.id - PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara Formula E membeberkan alasan pihaknya berhasil menurunkan uang komitmen atau commitment fee. Setelah melakukan negosiasi ulang, biaya balapan mobil listrik itu kini jadi Rp560 miliar dari Rp2,3 triliun.

Direktur Utama PT Jakpro Widi Amanasto mengatakan, pihaknya meminta pengertian dari Formula E Operation (FEO) untuk
penurunan biaya karena kondisi pandemi Covid-19. Di situasi serba sulit ini, mustahil mengadakan acara dengan biaya yang
tinggi.

"Ya karena kondisi Covid-19, kami kan pakai taktik taktik dalam negosiasi. Sekarang dalam kondisi kami begini itu gimana? Kami turunkan juga," ujar Widi di rapat Komisi B DPRD DKI Jakarta, Rabu (6/10/2021).

Akhirnya, setelah taktik negosiasi dengan alasan Covid-19, biaya commitment fee berhasil diturunkan. Bahkan Rp560 miliar itu tidak akan ditambah lagi karena untuk penyelenggaraan tiga tahun.

Baca Juga:Wagub DKI: Dokumen Klarifikasi Formula E Luruskan Polemik Biaya yang Dianggap Fantastis

"Karena enggak mungkin terlaksana jika sesuai business plan awal yang kita bikin. Berat sekali untuk kami laksanakan," katanya.

Di tempat yang sama, Managing Director Jakarta EPrix PT Jakarta Propertindo atau Jakpro, Gunung Kartiko mengakui, memang commitment fee Formula E di Jakarta lebih mahal ketimbang negara lain. Sebab, nantinya uang komitmen itu juga akan dipakai untuk uang pelaksanaan.

"Sebenarnya, ini balik ke lokasi penyelenggara dalam bentuk biaya biaya yang akan dikeluarkan oleh FEO, salah satunya
pengiriman kru, pengiriman atlet, pengiriman mobil, kemudian ratusan box yang akan dikirim juga disini termasuk grand stand, panggung, hadiah juga, itu akan kembali ke sini," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta meminta agar rencana menggelar Formula E segera dibatalkan. Biaya yang sudah dan bakal dikeluarkan diminta untuk dialihkan untuk keperluan program yang lebih bermanfaat.

Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI Manuara Siahaan menjelaskan, prediksi pengeluaran untuk ajang balap mobil listrik itu
diperkirakan mencapai Rp4,487 triliun. Rinciannya terdiri dari pembayaran commitment fee sebesar Rp2,35 triiun, biaya
pelaksanaan sebesar Rp1,23 triliun dan bank garansi senilai Rp890 miliar.

Baca Juga:Pemprov DKI Jakarta Sebut Biaya Komitmen Formula E Bukan Rp 2,3 Triliun, Tapi...

Dengan dana sebesar itu, kata Manuara, Pemprov DKI bisa menyalurkan sembako 7,4 juta Kepala Keluarga (KK). Hal ini bisa
sangat membantu mereka yang kesulitan di masa pandemi Covid-19.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini