SuaraJakarta.id - Lima anak warga RT 03 RW 06 Kelurahan Koja, Jakarta Utara, masih menjalani perawatan di rumah sakit, pasca keracunan nasi kotak berlogo PSI (Partai Solidaritas Indonesia).
"Masih ada lima orang itu ya anak-anak, itu mungkin karena fisik atau kondisikan enggak seperti yang dewasa, itu mereka sampai saat ini masih dirawat," kata Markus, pengurus RT 03 saat ditemui Suara.com di lokasi, Selasa (26/10/2021).
Menurut Markus, PSI membagikan 80 nasi kotak pada Minggu (24/10/2021) sore lalu di kawasan RT 03. Namun tidak semua warga yang mengonsumsinya merasakan mual dan pusing.
"Tapi tidak semua keracunan, ada sekitar 32 orang yang mengaku mual dan pusing," ujarnya.
Baca Juga:Puluhan Warga Keracunan Nasi Kotak dari PSI, Eks Kader: Dulu Saya yang Urus Enggak Begitu
Dari 32 orang itu hanya 23 warga yang sampai harus dilarikan ke UGD, termasuk lima orang anak yang masih dirawat sampai saat ini.
"Jadi kan ada yang mau ke rumah sakit ada yang tidak, itu enggak sekaligus semua merasa mual atau pusing. Satu-satu ke rumah sakitnya. Tapi yang pertama kami yang mual dan pusing itu anak kecil," jelas Markus.
Akibat peristiwa tersebut, kata Markus, pihak PSI mau bertanggung jawab. Seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh partai yang diketuai oleh Grace Natalie tersebut.
"Mereka sudah datang memberikan klarifikasi. Mereka tanggung semua, biaya pengobatannya," ujar Markus.
Pada kesempatan berbeda, pemilik warung, Lidya, juga telah meminta maaf atas kejadian keracunan makanan di Kampung Beting, Koja, Jakarta Utara. Selama ini ia sudah menjaga agar makanan aman dikonsumsi.
Baca Juga:Geger Nasi Kotak Beracun Berlogo PSI, 35 Warga Koja Jadi Korban
Dia sudah bekerjasama dengan PSI menyediakan makanan untuk program "Rice Box PSI" sejak Agustus lalu dan sudah memasak untuk lebih 1.000 kotak nasi.
"Saya mohon maaf sebesar-besarnya atas kejadian ini. Ini murni kesalahan saya,” kata Lidya.
Lidya berterima kasih kepada PSI karena program tersebut telah membantu usaha kulinernya bisa tetap bertahan di tengah pandemi ini.