57 Siswa di Jakarta Selatan Terpapar COVID-19 Selama PTM 100 Persen

Sebagian di antaranya telah kembali menggelar PTM 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.

Rizki Nurmansyah
Senin, 24 Januari 2022 | 17:43 WIB
57 Siswa di Jakarta Selatan Terpapar COVID-19 Selama PTM 100 Persen
Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin saat ditemui di Kantor Wali Kota Jakarta Selatan, Jumat (22/10/2021). [ANTARA/Sihol Hasugian]

SuaraJakarta.id - Sebanyak 57 siswa di Jakarta Selatan terpapar COVID-19 selama Pembelajaran Tatap Muka atau PTM 100 persen. Kasus COVID-19 itu tersebar di 31 sekolah.

"Dari 31 sekolah itu, ada 22 sekolah yang menghentikan sementara PTM," kata Wali Kota Jakarta Selatan Munjirin, Senin (24/1/2022).

Meski demikian, Munjirin tak merinci secara jelas nama dan lokasi sekolah yang ditemukan kasus COVID-19 tersebut.

Namun dia menyebutkan, sebagian di antaranya telah kembali menggelar PTM 100 persen dengan protokol kesehatan ketat.

Baca Juga:Lima Organisasi Medis Minta Evaluasi Pembelajaran Tatap Muka 100 Persen, Begini Jawaban Kemendikbudristek

"Untuk yang positif itu otomatis tracing (pelacakan) dilakukan oleh Suku Dinas Kesehatan, jadi semuanya sudah melakukan mekanisme. Antisipasi penyemprotan dan sebagainya kita lakukan juga," katanya.

Munjirin mengatakan penghentian sementara PTM di sekolah di Jakarta Selatan telah sesuai standar operasional prosedur apabila ditemukan warga sekolah yang terkonfirmasi COVID-19.

Selama PTM ditiadakan, sekolah tetap memfasilitasi peserta didik dengan melaksanakan pembelajaran secara online.

"Jadi pembelajaran bukan berhenti, lanjut lewat daring, nanti setelah selesai (penutupan sementara), baru offline (PTM) lagi," ungkap Munjirin.

Di sisi lain, dia mengatakan kebijakan penghentian PTM 100 persen adalah keputusan dari Dinas Pendidikan DKI Jakarta.

Baca Juga:Pemprov DKI Klaim Siswa Tak Terpapar Covid-19 di Sekolah, Kemampuan Tracing Dipertanyakan

Sehingga temuan kasus COVID-19 di sekolah tidak serta-merta membuat proses PTM di seluruh sekolah dihentikan.

"Kita nanti menunggu kebijakan dari provinsi khususnya dari Dinas Pendidikan," tutur dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini