SuaraJakarta.id - Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya menjelaskan alasannya memasukkan Khofifah Indar Parawansa dalam jajaran Ketua Tanfidziyah.
Diketahui, Gubernur Jawa Timur itu menjadi perempuan pertama yang masuk dalam jajaran Ketua Tanfidziyah PBNU.
Gus Yahya menjelaskan, PBNU memerluka peran Khofifah Indar Parawansa karena memiliki kemampuan sebagai seorang teknokrat.
"Itu alasan saya mengapa memilih Khofifah Indar Parawansa sebagai perempuan pertama yang masuk sebagai jajaran menjadi Ketua Tanfidziyah PBNU," ujar Gus Yahya ditemui usai Silaturahim Harlah Ke-99 NU di Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Rabu (16/2/2022) malam.
Baca Juga:Rangkaian Harlah ke-99 NU, Pengurus PBNU Kunjungi Makam Pendiri
Gus Yahya membantah memilih Khofifah, termasuk Alissa Wahid di struktural PBNU karena masalah gender. Tapi lebih ke kualitas dan kebutuhan peran keduanya.
"Kalau ada yang lebih baik dari Mbak Khofifah, mungkin dia tidak saya ajak masuk. Bagi yang mempertanyakan kualitasnya, cari yang lebih baik dan tunjukkan ke saya. Tapi saya yakin, di Indonesia tak ada yang lebih teknokrat dari dia," ucapnya.
Gus Yahya menambahkan, di masa kepemimpinannya sebagai Ketua PBNU, ia menginginkan organisasi Islam terbesar di Indonesia itu diurus laksana pemerintahan. Sehingga diperlukan kecakapan teknokrasi.
Ia pun mengenang saat menjadi juru bicara Presiden Gus Dur beberapa tahun lalu, yang sampai sekarang tak berani ditanyakan alasan memilih Khofifah langsung terjun ke eksekutif, bahkan sampai menjadi menteri.
Selain menjadi menteri di era Presiden Gus Dur, Khofifah juga pernah dipercaya Presiden Joko Widodo sebagai Menteri Sosial, lalu sekarang menjabat sebagai Gubernur Jatim.
Baca Juga:Pastikan Keamanan Harlah ke-99 NU, Gus Yahya Sambangi Polda Jatim
Ia juga akan meminta Khofifah berkeliling ke seluruh PWNU se-Tanah Air untuk mengajar tentang pendidikan teknokrasi kepada seluruh pengurus, baik di tingkat provinsi maupun cabang.
"Tapi sebelum ke luar provinsi, tolong ajarkan tentang teknokrasi di tubuh PWNU Jatim. Setelah tingkat provinsi, kemudian cabang-cabang," kata dia.
"Sekali lagi, saya minta Bu Khofifah sebagai ketua untuk mengajarkan tentang bagaimana mengelola dan membangun teknokrasi di tubuh NU," pungkas Gus Yahya. [Antara]