Jelang Ramadhan, Pengunjung Membludak di Pasar Tanah Abang

Sebagian bahu jalan yang seharusnya dipakai untuk pejalan kaki menjadi lapak pakaian dan pernak-pernik.

Erick Tanjung
Kamis, 31 Maret 2022 | 16:33 WIB
Jelang Ramadhan, Pengunjung Membludak di Pasar Tanah Abang
Ilustrasi--Kepadatan pengunjung di sekitar Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. (Antara/Ricky Prayoga)

SuaraJakarta.id - Menjelang ramadhan pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat dipadati pengunjung untuk berbelanja, Kamis (31/3/2022).

Ratusan sepeda motor terpaksa diparkir di bahu jalan sepanjang kawasan Tanah Abang. Selain untuk parkir, sebagian bahu jalan yang seharusnya dipakai untuk pejalan kaki menjadi lapak pakaian dan pernak-pernik.

Sebagian warga tetap menggunakan masker saat mengunjungi setiap gerai pakaian. Namun sebagian besar pedagang dan pembeli tidak memakai masker saat bertransaksi di pasar tersebut.

Gerai pakaian muslim seperti gamis dan baju koko menjadi tempat yang paling ramai pengunjung. Salah satu penjual baju gamis bernama Firdaus mengatakan, situasi ramai ini sudah terasa sejak 28 Maret lalu.

Baca Juga:Pasar Tanah Abang Ramai, Pedagang Khawatir Kasus Covid-19 Naik Lagi

Pengunjung yang datang tidak hanya dari dalam kota, melainkan dari luar wilayah DKI dan pulau Jawa. "Sudah ramai sejak tanggal 28 kemarin. Biasanya sih sepi sepi aja," kata Firdaus.

Firdaus menduga ramainya wilayah Tanah Abang lantaran pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat atau PPKM Level 2.

Sebelum pemberlakuan PPKM Level 2, Firdaus mengaku situasi pasar cukup sepi. Dalam sehari dirinya hanya menjual lima sampai 10 potong pakaian.

Saat situasi ramai, dia bisa menjual lima sampai 10 lusin pakaian dalam satu hari dengan harga Rp150.000 per potong. "Ya Alhamdulillah jadi ramai walaupun tidak seramai waktu sebelum pandemi," kata dia.

Hal berbeda dikatakan Yogi, selaku penjual pakaian anak. Menurut dia, situasi saat ini masih belum terlalu ramai.

Baca Juga:Jelang Ramadhan, Sri Mulyani Minta Masyarakat Jangan Lalaikan Prokes

Puncak keramaian terjadi 10 hari sebelum Lebaran. "Nah justru ramainya di situ. Kalau sekarang masih biasa saja," kata dia.

"Kalau 10 hari sebelum lebaran, saya bisa narik omset Rp5 juta sampai Rp7 juta per hari," katanya. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak