SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menyiapkan sanksi tegas bagi pihak yang kedapatan memobilisasi pengemis ke Jakarta saat Ramadhan 2022.
Sanksi itu menyusul adanya aktor terkait ramainya Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) termasuk pengemis saat Ramadhan.
"Sanksinya pidana kurungan paling lama 90 hari dan denda setinggi-tingginya Rp30 juta," kata Kasatpol PP DKI Jakarta Arifin saat dihubungi wartawan, Jumat (1/4/2022).
Arifin mengatakan, pihaknya menerima laporan dari masyarakat yang mengindikasikan ada pihak yang memobilisasi warga daerah untuk menjadi pengemis di Jakarta selama Ramadhan.
Baca Juga:Jumlah Penumpang Kereta Api Diprediksi Meningkat Signifikan Jelang Ramadhan
"Ada laporan dari masyarakat kalau indikasi seperti itu. Kalau ada yang mengetahui bahwa pengemis itu dimobilisasi dan masyarakat tahu, dilaporkan ke Satpol PP," kata Arifin.
Di sisi lain, Arifin menyebutkan, Satpol PP DKI Jakarta juga bakal memberikan sanksi kepada para PMKS yang memanfaatkan bulan Ramadhan seperti yang sudah diatur dalam Peraturan Daerah (Perda) Nomor 8 Tahun 2007 pasal 40.
"Itu larangan untuk melakukan aktivitas mengemis. Tentu juga dapat dikenakan sanksi," katanya.
Adapun sanksi yang dijatuhkan kepada PMKS termasuk pengemis yang melakukan aktivitas pada Ramadhan, yakni dikenakan pidana kurungan paling lama 60 hari.
"Dapat dikenakan sanksi pidana kurungan, paling lama itu 60 hari. Sedangkan kalau dikenakan sanksi denda itu maksimal 20jt rupiah," tutur Arifin.
Baca Juga:Sambut Ramadhan, Warga Banjarnegara Lakukan Tradisi Padusan di Pemandian Air Hangat
Mengingat kebiasaan mengemis selama Ramadhan yang cenderung menjadi kebiasaan, Arifin menyatakan, pihaknya akan melakukan edukasi terhadap para pengemis yang terjaring dan masyarakat.
- 1
- 2