Peniliti BRIN Siti Zuhro: Etika Politik Adalah Tulang Punggung Kita Dalam Berdemokrasi

Siti Zuhro menjelaskan etika politik merupakan hal yang berkaitan dengan moral dalam berpolitik.

Rizki Nurmansyah
Selasa, 17 Mei 2022 | 03:05 WIB
Peniliti BRIN Siti Zuhro: Etika Politik Adalah Tulang Punggung Kita Dalam Berdemokrasi
Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Siti Zuhro. (Antara/Zuhdiar Laeis)

SuaraJakarta.id - Peneliti ahli utama Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Siti Zuhro mengatakan penerapan etika politik, baik oleh para peserta maupun penyelenggara negara dalam pemilu, berperan penting untuk menghindari hasil pemilu yang cacat secara hukum.

"Etika politik sangat diperlukan bagi penyelenggara negara dalam pemilu ataupun pilkada agar pemilu dan pilkada tidak ternodai atau hasilnya cacat secara hukum," kata Siti Zuhro saat menjadi narasumber dalam Seminar Politik Partai Pelita bertajuk "Membangun Budaya Politik yang Beradab untuk Indonesia Maju Berdaulat" di salah satu hotel berbintang di Jakarta, Senin (16/5/2022).

Menurutnya, sejauh ini, keberadaan sejumlah pelanggaran terhadap etika politik yang ditemukan dalam pemilu, seperti politik transaksional disebabkan oleh ketiadaan payung hukum sebagai rujukan dan pengawasan yang lemah.

Lebih lanjut, Siti Zuhro menjelaskan etika politik merupakan hal yang berkaitan dengan moral dalam berpolitik.

Baca Juga:Siti Zuhro: Etika Politik Berperan Hindari Hasil Pemilu Cacat Hukum

"Etika politik terkait dengan moral politik, sedangkan politik oleh politisi hanya dimaknai sebagai penyalur kepentingan dan seni untuk meraih kekuasaan," ucap dia.

Siti pun menambahkan etika politik dapat diibaratkan sebagai tulang punggung yang mendukung pelaksanaan demokrasi.

"Etika politik ini adalah backbone atau tulang punggung kita dalam berdemokrasi," ujar dia.

Di sisi lain, menurut Ketua Umum DPP Partai Pelita Beni Pramula, etika politik adalah sikap berpolitik yang dilakukan secara rasional serta mengutamakan kepentingan berbangsa.

Beni pun mengatakan ketiadaan penerapan etika politik, terutama oleh para elite politik, merupakan akibat dari ketiadaan pendidikan politik yang memadai.

Baca Juga:Pidato Acara Rakernas, Ketum Partai Pelita Sebut Budaya Politik di Indonesia Nir-Adab

"Kurangnya etika berpolitik sebagaimana perilaku sejumlah elite (yang tidak berpikir rasional dan mengutamakan kepentingan berbangsa) merupakan akibat dari ketiadaan pendidikan politik yang memadai," kata dia.

Karena itu, Beni menilai, suatu bangsa memerlukan pendidikan politik yang memadai melalui guru politik yang baik, yakni mereka yang dapat mengajarkan cara berpolitik tidak hanya untuk memperebutkan kekuasaan, tetapi juga dilakukan dengan penghayatan etika serta moral. [Antara]

News

Terkini

Pramono menyebut lampu-lampu yang terpasang di Simpang Susun Semanggi itu telah dicuri oleh oknum tak bertanggung jawab

News | 21:04 WIB

"Prosesnya pasti transparan, bebas dari praktik kolusi, korupsi dan nepotisme (KKN), serta pungutan liar (pungli),"

News | 20:10 WIB

"Kami menyatakan penolakan, terutama karena rute bersepeda akan melewati JLNT Casablanca - sebuah jalan yang jelas-jelas dilarang untuk dilintasi oleh sepeda,"

News | 19:16 WIB

Pemutihan denda pajak kendaraan sudah dilakukan di Jawa Barat dan Jawa Tengah

News | 19:10 WIB

Di mana kelembapan optimum untuk nyamuk berada pada kisaran 71 persen sampai dengan 83 persen,"

News | 15:13 WIB

Petugas Dishub kerap kecolongan karena para juru parkir liar tak mau ditertibkan.

News | 13:37 WIB

Syafrin menyebut pada tahun 2025 lalu jumlah penumpang bus arus balik ke Jakarta berjumlah 57 ribu orang.

News | 12:06 WIB

Saat ini, terdapat tiga rute Transjabodetabek, yakni Binong-Grogol, Alam Sutera-Blok M, dan Vida Bekasi-Cawang.

News | 09:27 WIB

Besi JPO di Daan Mogot dicuri, warga kesulitan menyeberang. Sudin Bina Marga Jakbar selalu memperbaiki, namun pencuri beraksi lagi. Polisi belum menerima laporan.

News | 23:31 WIB

Gubernur Pramono Anung ingin transformasi besar Bank DKI usai kebocoran dana, termasuk re-branding dan audit internasional.

News | 22:14 WIB

Pasar Ngadiluwih secara luasan area dan jumlah pedagang diakui lebih besar dari Pasar Wates yang terlebih dahulu direvitalisasi.

News | 19:25 WIB

Mas Dhito juga siap membuka sinergitas antara kepengurusan GP Ansor di tiap tingkatan dengan dengan jajaran di pemerintahan.

News | 19:15 WIB

Mas Dhito mengatakan halal bihalal menjadi sebuah momentum penting untuk saling memaafkan dan menjalin silaturahmi antar tetangga di setiap tahunnya.

News | 19:10 WIB

Rio juga menganjurkan dermaga itu terhubung dengan sarana angkutan umum lainnya seperti bus Transjakarta.

News | 12:50 WIB

Hal ini terkait polemik pernyataan kontroversial Gus Fuad Plered yang mendapatkan sorotan publik

News | 18:28 WIB
Tampilkan lebih banyak