Menurut Sunarso, penyuluh digital tersebut adalah salah satu ujung tombak keberhasilan digitalisasi BRI. Dengan demikian akan terjadi akselerasi peningkatan literasi keuangan secara digital di kalangan nasabah.
Ketiga, BRI berupaya secara konsisten mengembangkan ekosistem bisnis secara digital, sehingga transaksi keuangan harian nasabah terus-menerus dilakukan secara digital, untuk menjamin keberlanjutan dari proses keuangan digital di masa depan.
BRImo, yang merupakan super apps keuangan digital BRI merupakan layanan mobile banking terlengkap dengan lebih dari 100 fitur, yang siap melayani berbagai kebutuhan nasabah. Ada pula BRISPOT sebagai aplikasi pengajuan fasilitas dan layanan kredit konsumer yang selama ini meningkatkan produktivitas dan efisiensi.
Sunarso pun menyebut, inclusivity dapat mendorong kondisi ekonomi yang lebih tangguh. Menurutnya, di masa mendatang, tantangan ekonomi akan lebih besar dan globalisasi telah mendorong pertumbuhan ekonomi di berbagai belahan dunia.
Baca Juga:Bersama BI, BRI Mendorong Perluasan Akses Pasar dan Digitalisasi bagi Pelaku UMKM
Namun saat ini, terdapat pula kecenderungan terjadi fragmentasi dalam skala regional bahkan domestik. Hal itu diperkirakan dapat mengganggu laju pertumbuhan ekonomi global.
Faktor utama yang mendorong terjadinya fragmentasi tersebut antara lain, pandemi Covid-19 dan konflik geopolitik, yang menyebabkan trade dispute yang mengganggu global supply chain.
“Oleh karena itu, kontribusi aktif BRI dalam pencapaian inklusi keuangan di Indonesia akan semakin memastikan keberlanjutan bisnis BRI ke depan. BRI akan tetap memberikan manfaat yang optimal bagi seluruh stakeholder-nya,” pungkas Sunarso optimistis.