2 Menteri Baru Tak Sesuai Latar Belakang Pengalaman, Pengamat: Itu Style Jokowi

Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan, dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri ATR/BPN.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 15 Juni 2022 | 20:57 WIB
2 Menteri Baru Tak Sesuai Latar Belakang Pengalaman, Pengamat: Itu Style Jokowi
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan dan Menteri ATR/BPN Marsekal TNI (Purn) Hadi Tjahjanto. (tangkapan layar)

SuaraJakarta.id - Presiden Joko Widodo atau Jokowi melakukan perombakan atau reshuffle kabinet. Ada dua menteri baru yang dilantik hari ini di Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (15/6/2022).

Pertama, Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan menggantikan Muhammad Lutfi sebagai Menteri Perdagangan.

Lalu, mantan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto kini menjabat Menteri Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), menggantikan Sofyan Djalil.

Terkait resfhuffle kabinet ini, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno mengatakan, pergantian menteri itu merupakan langkah yang tepat untuk memperbaiki kinerja dan masalah yang ada.

Baca Juga:Golkar: PAN Masuk Kabinet Bukti KIB Kawal Pemerintahan hingga 2024

Tetapi, kata Adi, dua menteri baru itu tak cocok dengan latar belakang dan pengalamannya masing-masing pada karier sebelumnya.

"Kalau melihat dari latar belakang mereka kurang cocok, artinya latar belakang ini pengalaman terjang politiknya. Kalau di perhutanan Pak Zulhas (sapaan Zulkifli Hasan—red) ahlinya. Kalau di bidang pertahanan Pak Hadi ahlinya, kemudian dijadikan Menteri ATR/BPN kan jadi pertanyaan banyak orang," kata Adi kepada suarajakarta.id, Rabu (15/6/2022).

Meski begitu, Adi menilai, ketidakcocokan dua menteri baru Jokowi dengan latar belakangnya itu justru menjadi ciri khas Jokowi dalam kabinetnya.

 Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno. (Suara.com/Ria Rizki).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Adi Prayitno. (Suara.com/Ria Rizki).

Contohnya, lanjut Adi, seperti Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makariem dengan latar belakang ekonomi tetapi kini harus menaungi universitas top dan para profesor serta guru besar top di Indonesia.

"Itu style Jokowi. Jadi bukan sesuai background atau enggak, yang penting mau melakukan kerja-kerja dan manuver politik. Dengan menempatkan orang yang dinilai latar belakangnya berbeda justru bisa melakukan manuver politik yang bisa diharapkan," papar Adi.

Baca Juga:Sofyan Djalil Sebut Mafia Tanah Bakal Mikir Tujuh Kali Setelah Hadi Tjahjanto Jabat Kepala BPN

Dosen UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu menyebut, meski Zulkifli Hasan tak memiliki latar belakang perdagangan, tapi posisinya sebagai ketua partai dua periode bisa diterjemahkan dalam konteks koalisi.

"Atau pengalaman panjangnya sebagai Menteri Kehutanan di zaman SBY diharapkan bisa diduplikasi dizaman sekarang," ungkapnya.

Lebih lanjut, tak selarasnya pengalaman dengan posisi dua menteri baru ini, justru menjadi tantangan bagi Zulkifli Hasan maupun Hadi Tjahjanto.

"Dengan bekal sebagai ketua umum partai dua periode era SBY, Zulhas diharapkan bisa menuntaskan problem-problem terkait perdagangan terutama yang terkait dengan minyak goreng," bebernya.

Sementara Hadi, dengan 'tangan besinya' diharapkan bisa menuntaskan persoalan mafia tanah yang selama ini meresahkan.

Presiden Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). [Antara]
Presiden Jokowi melantik Zulkifli Hasan sebagai Menteri Perdagangan dan Hadi Tjahjanto sebagai Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN). [Antara]

"Kalau Pak Hadi sederhana, bisa nggak menggunakan 'tangan besinya'. Sebagai mantan panglima TNI yang menggebuk para mafia-mafia tanah, gerombolan-gerombolan yang selama ini cukup meresahkan. Kan gitu yang diharapkan dari sosok Hadi," tegasnya.

"Makanya ini tantangan sekaligus challenge dua menteri baru ini bisa melakukan manuver yang tidak biasa dalam karakter politik masing-masing. Bisa bekerja maksimal hingga tuntas. Bisa nggak, out of the box sesuai harapan presiden, bisa nggak melakukan kebijakan politik yang nggak biasa," pungkas Adi.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini