SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta akan menggelar Salat Idul Adha 1443 Hijriah/2022 Masehi di Jakarta International Stadium (JIS), Jakarta Pusat, Minggu (10/7).
Sebanyak 30 ribu jemaah bisa ikut Salat Id berjamaah di stadion terbesar se-Asia Tenggara ini.
Kepala UPT Korpri DKI Amirudin mengatakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meminta kegiatan Salat Idul Adha dipusatkan di JIS.
"Sesuai arahan pimpinan, salat Idul Adha dipusatkan di JIS," ujar Amirudin saat dikonfirmasi, Jumat (1/7/2022).
Baca Juga:Anies Baswedan Pusatkan Shalat Idul Adha di Stadion JIS
Amirudin menjelaskan, pelaksanaan Salat Idul Adha di JIS akan sama dengan saat Idul Fitri.
Saat itu, Pemprov DKI menyiapkan concourse stadion, sisi ramp barat, dan setengah lingkaran sisi utara untuk salat.
Mengacu pada saat Idul Fitri juga, Anies nantinya akan menghadiri Salat Idul Adha di JIS. Pelaksanaan salat akan dimulai pada pukul 07.00 WIB.
"Estimasi sama seperti Idul Fitri kemarin," pungkasnya.
Kementerian Agama (Kemenag) menetapkan 1 Zulhijah 1443 H jatuh pada Jumat, 1 Juli 2022. Dengan demikian, Hari Raya Idul Adha 1443 H jatuh pada Ahad, 10 Juli 2022.
Baca Juga:Anies Kenang Menpan-RB Tjahjo Kumolo: Almarhum Selalu Perjuangkan Kemajuan Bangsa
Ketetapan tersebut berbeda dengan Arab Saudi yang menetapkan 10 Zulhijah 1443 H jatuh pada Sabtu, 9 Juli 2022.
Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama, Adib menjelaskan, perbedaan waktu itu disebabkan karena letak Arab Saudi lebih barat dari Indonesia.
"Waktu di Indonesia lebih cepat 4 jam, tetapi hilal justru mungkin terlihat lebih dahulu di Arab Saudi, karena terlihatnya di sebelah barat pada saat matahari terbenam atau dikenal dengan istilah ghurub asy-syams," ujar Adib, Jumat (1/7/2022).
Adib mengatakan semakin ke arah barat dan bertambahnya waktu, maka posisi hilal akan semakin tinggi dan semakin mudah dilihat.
Sementara, kata dia, letak geografis Arab Saudi berada di sebelah barat Indonesia, sehingga pada tanggal yang sama posisi hilal di sana lebih tinggi.
"Jadi kurang tepat jika memahami karena Indonesia lebih cepat 4 jam dari Arab Saudi, maka Indonesia mestinya melaksanakan Hari Raya Iduladha 1443 H juga lebih awal. Jelas pemahaman ini kurang tepat," papar Adib.
Lanjut Adib, berdasarkan data hisab, pada akhir Zulkaidah 1443 H, ketinggian hilal di Indonesia antara 0 derajat 53 menit sampai 3 derajat 13 menit dengan elongasi antara 4,27 derajat sampai 4,97 derajat.
"Sementara pada tanggal yang sama, posisi hilal di Arab Saudi lebih tinggi dengan posisi yang ada di Indonesia. Jadi kemungkinan hilal terlihat di Arab Saudi sangat besar," kata mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini.