Jumlah anak yang putus sekolah di tingkat sekolah dasar (SD) merupakan yang tertinggi sebanyak 38.716 orang.
Jumlah anak putus sekolah di tingkat SD menurun 13,02 persen dari tahun sebelumnya dengan 44.516 orang anak yang putus sekolah di tingkat SD pada 2020.
Kemudian, jumlah anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah pertama (SMP) yakni sebanyak 15.042 orang. Jumlah ini naik 32,20 persen dari tahun sebelumnya yang sebanyak 11.378 orang.
Berikutnya, sebanyak 12.063 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah kejuruan (SMK). Jumlah ini turun 13,53 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang sebanyak 13.951 orang.
Baca Juga:Mengingat Kembali Ucapan Presiden Jokowi Tak Akan Gunakan APBN untuk Proyek Kereta Cepat
Sementara itu, sebanyak 10.022 orang anak putus sekolah di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Jumlah ini turun 27,90 persen dari tahun 2020 yang sebanyak 13.879 orang.
Dalam data itu menyebutkan bahwa Jakarta memang merupakan provinsi dengan persentase putus sekolah tingkat SD tertinggi di Indonesia dengan 0,69 persen di atas Kalimantan Utara 0,42 persen di peringkat dua dan Gorontalo 0,31 persen di peringkat tiga.
Sementara Bali tercatat sebagai provinsi dengan angka putus sekolah murid SD paling sedikit dengan persentase hanya sebesar 0,04 persen pada pada tahun ajaran 2020/2021.
Adapun urutan 10 provinsi dengan angka putus sekolah tertinggi di Indonesia adalah:
- DKI Jakarta 0,69 persen
- Kalimantan Utara 0,42 persen
- Gorontalo 0,31 persen
- Papua Barat 0,3 persen
- Sulawesi Selatan 0,28 persen
- Maluku Utara 0,28 persen
- Papua 0,28 persen
- Maluku 0,24 persen
- Kepulauan Riau 0,23 persen
- Sulawesi Tenggara 0,21 persen
Angka tersebut didapat dari jumlah murid yang putus sekolah dibagi dengan jumlah murid secara keseluruhan kemudian dikalikan 100 persen. [Antara]
Baca Juga:Pemkot Jaktim Usulkan Empat Lokasi Jadi Kampung Budaya DKI Jakarta