Jika Pileg Digelar Hari Ini, PDIP, PKS dan Gerindra Masuk 3 Besar Parpol Raup Suara Terbanyak di Jakarta

"Apabila pemilihan legislatif diadakan hari ini, terdapat 8 partai yang mendapat persentase elektabilitas 4 persen atau lebih, yakni PDIP dengan 18,3 persen."

Agung Sandy Lesmana | Fakhri Fuadi Muflih
Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:33 WIB
Jika Pileg Digelar Hari Ini, PDIP, PKS dan Gerindra Masuk 3 Besar Parpol Raup Suara Terbanyak di Jakarta
Jika Pileg Digelar Hari Ini, PDIP, PKS dan Gerindra Masuk 3 Besar Parpol Raup Suara Terbanyak di Jakarta. (Antara)

SuaraJakarta.id - Lembaga survei Populi Center merilis hasil survei elektabilitas partai politik di Jakarta. Hasilnya, jika Pemilihan Legislatif (Pileg) DKI digelar hari ini, PDIP, PKS, dan Gerindra menjadi tiga besar dengan perolehan suara tertinggi.

Peneliti Populi Center, Dimas Ramadan mengatakan, terdapat delapan partai yang memperoleh suara di atas 4 persen dari hasil surveinya. PDIP disebutnya meraih suara tertinggi dengan elektabilitas 18,3 persen.

"Apabila pemilihan legislatif diadakan hari ini, terdapat 8 partai yang mendapat persentase elektabilitas 4 persen atau lebih, yakni PDIP dengan 18,3 persen," ujar Dimas kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Partai yang memiliki tingkat elektabilitas tertinggi selanjutnya adalah PKS dengan 14,7 persen, Gerindra 12,8 persen, Demokrat 8,7 persen, Golkar 6,7 persen, Nasdem 5,2 persen, PKB 5 persen, dan PPP 4,7 persen.

Baca Juga:Anies, Sandiaga hingga Ahok Tumbang, Survei Populi Center: Ridwan Kamil Cagub DKI 2024 dengan Elektabilitas Tertinggi

"Partai-partai lainnya mendapatkan persentase di bawah 3 persen. Adapun sebesar 16,4 persen responden menjawab tidak tahu atau tidak jawab," ucapnya.

Dalam survei ini, Dimas menyebut pihaknya juga menyodorkan pertanyaan tertutup berisi 24 nama kandidat Cagub DKI kepada para responden. Ridwan Kamil pun memperoleh elektabilitas tertinggi dengan suara 69,7 persen.

"Berkaitan dengan masa kepemimpinan DKI Jakarta, nama Ridwan Kamil mendapat dukungan paling tinggi untuk maju sebagai calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2024 dengan (elektabilitas) 69,7 persen," kata Dimas.

Ilustrasi Pemilu. [Dok.Antara]
Ilustrasi Pemilu. [Dok.Antara]

RK jadi Cagub DKI Terkuat Kalahkan Anies hingga Ahok

Ridwan Kamil disebut Dimas mengalahkan sejumlah nama lama di Jakarta. Pada peringkar kedua ada nama Sandiaga Uno yang dulu pernah menjadi Wakil Gubernur DKI dengan tingkat elektabilitas 67,7 persen.

Baca Juga:Salip Anies dan Ganjar, Survei Prabowo Subianto Duduki Urutan Atas, Begini Respons Gerindra

Lalu disusul eks Gubernur DKI Anies Baswedan dengan suara 66,2 persen, selanjutnya Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono 55 persen, Najwa Shihab 45,7 persen, eks Gubernur DKI Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) 42,5 persen, dan Menteri Sosial Tri Rismaharini 40,2 persen.

"Adapun nama-nama lain mendapatkan dukungan di bawah 50 persen," ucapnya.

Dimas menjelaskan, elektabilitas Ridwan Kamil meroket dibandingkan survei yang dilakukan pada bulan Februari lalu. Saat itu, Ridwan Kamil menempati urutan ketiga sebesar 65,7 persen.

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Dok: Pemprov Jabar)
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (Dok: Pemprov Jabar)

Elektabilitas Ridwan Kamil saat itu berada di bawah Sandiaga Uno dan Anies Baswedan dengan elektabilitas 77,5 persen dan Anies 77,3 persen.

Survei dilakukan di DKI Jakarta mulai tanggal 9 hingga 16 Oktober 2022 dengan sampel responden tersebar secara proporsional di 60 kelurahan di Provinsi DKI Jakarta. Tujuan dari survei ini adalah untuk mengetahui persepsi masyarakat tentang dinamika pembangunan, kinerja pemerintah provinsi, serta dinamika politik di Provinsi DKI Jakarta.

Metode pengambilan data dalam survei ini dilakukan melalui wawancara tatap muka (face to face interview) terhadap 600 responden yang dipilih menggunakan metode acak bertingkat (multistage random sampling) dengan margin of error (MoE) kurang lebih 4,00 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.

"Proses wawancara tatap muka dilakukan dengan menggunakan aplikasi survei Populi Center. Survei dilakukan dengan menggunakan pendanaan internal."

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak