Cerita Eks Ketua RT soal Rudyanto yang Tewas Sekeluarga di Kalideres, dari Kecil Irit Bicara

Pada tahun 1997, Rudyanto sekeluarga memutuskan pindah ke Kalideres setelah ayah dan ibunya meninggal dunia.

Rizki Nurmansyah | Faqih Fathurrahman
Rabu, 16 November 2022 | 22:04 WIB
Cerita Eks Ketua RT soal Rudyanto yang Tewas Sekeluarga di Kalideres, dari Kecil Irit Bicara
Tim gabungan Polda Metro Jaya melakukan olah TKP kasus penemuan jenazah Rudyanto dan sekeluarga di Komplek perumahan Citra Garden 1 Extension, Kalideres, Jakarta Barat, Rabu (16/11/2022). [Suara.com/Yaumal]

SuaraJakarta.id - Rudyanto Gunawan, pria yang tewas membusuk bersama tiga anggota keluarganya di Kalideres, Jakarta Barat, diketahui pernah tinggal di Gang Lilin 11, Gunung Sahari Utara, Sawah Besar Jakarta Pusat.

Warga sekitar tempat tinggal Rudyanto di Kalideres, mengenal sosok Rudyanto sebagai pribadi yang sangat tertutup. Sifat tertutup itu ternyata sudah sejak Rudyanto kecil.

Hal itu diungkapkan tetangga masa kecil Rudyanto di Gang Lilin 11, Muhammad Mundji (70). Mundji yang pernah menjadi Ketua RT setempat periode 1986-2007, mengatakan bahwa Rudyanto merupakan anak dari Tan Giok Tkin.

Keluarga Tan Giok Tkin telah tinggal di Gang Lilin sejak tahun 1950-an. Mereka menetap di sana selama puluhan tahun.

Baca Juga:Tetangga Lama Sebut Kematian Rudyanto yang Tewas Membusuk di Kalideres Akibat Karma: Durhaka Sama Orangtua

Diketahui Tan Giok memiliki tiga putra, yakni Rudyanto, Budyanto, dan Cacang. Mundji hanya dapat mengingat nama panggilan anak ketiga Tan Giok.

Pada tahun 1997, Rudyanto sekeluarga memutuskan pindah ke Kalideres setelah ayah dan ibunya meninggal dunia.

Tan Giok dan istrinya tutup usia dalam kurun waktu berdekatan. Kira-kira satu minggu.

"Mungkin dia beli (rumah) sudah lama di sana, dia pindah ke sana. Minta surat pindah ke saya. Tahun 1997 sebelum kerusuhan. Itu sudah lama sekali," kata Mundji saat ditemui di rumahnya di Gang Lilin, Jakarta Pusat, Rabu (16/11/2022).

Mundji mengatakan, Rudyanto memang dikenal oleh warga Gang Lilin sebagai sosok yang irit bicara. Bahkan, saat membuat surat pengantar untuk pindah domisili, harus Margareth yang berbicara.

Baca Juga:Polisi Akhirnya Temukan Titik Terang Kasus Satu Keluarga Tewas di Kalideres, Beberapa Motif Terpatahkan

"Dia (Rudyanto) waktu itu pernah datang kemari, buat bikin surat pengantar pas pindah. Kita berhadapan, tapi dia gak ngomong, malah istrinya yang ngomong," katanya.

Mantan Ketua Rt 7/3, Gunung Sahari Utara, M Mundji (71), saat ditemui di Gang Lilin 11 Gunung Sahari Utara, Rabu (16/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]
Mantan Ketua Rt 7/3, Gunung Sahari Utara, M Mundji (71), saat ditemui di Gang Lilin 11 Gunung Sahari Utara, Rabu (16/11/2022). [Suara.com/Faqih Fathurrahman]

Kejadian itu bukan kali itu saja dialami Mundji. Setelah Rudyanto dan keluarga pindah rumah dan surat dari kelurahan rampung, Mundji mengantarkan surat tersebut ke Rudyanto di alamat barunya di Kalideres.

Saat itu, Mundji juga berhadapan dengan Rudyanto. Namun masih saja mulut Rudyanto terkunci.

"Saya pernah dulu ke sana (rumah Kalideres) nganterin surat dari kelurahan karena sudah jadi kan, tapi tetap si Rudy ini diam aja. Kadang kalau kita tegur juga dia cuma diam," tutupnya.

Penampakan saat polisi menggelar olah TKP kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)
Penampakan saat polisi menggelar olah TKP kasus satu keluarga tewas di Kalideres, Jakbar. (Suara.com/Yaumal)

Diketahui, Rudyanto Gunawan (71) ditemukan tewas satu keluarga bersama istrinya, Margareth dan anaknya, Dian, serta Budyanto Gunawan--adik Rudyanto.

Saat ini polisi masih menyelidiki penyebab pasti kematian Rudyanto dan keluarganya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini