SuaraJakarta.id - Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya akan menyampaikan perkembangan penyelidikan kasus kematian empat orang dalam satu keluarga secara misterius di Perumahan Citra Garden, Extension I, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (21/11/2022), siang.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Hengki Haryadi mengatakan penyidik mendapatkan beberapa kemajuan dari penyelidikan, "salah satunya terkait motif, kami bisa patahkan beberapa motif."
Dia belum menjelaskan lebih jauh mengenai hal itu, "kami masih perlu pendalaman lagi."
Hengki mengatakan tim ahli menemukan banyak sekali temuan selama penyelidikan.
Baca Juga:Dugaan Psikolog Forensik soal Kematian 1 Keluarga di Kalideres: Kombinasi Pembunuhan dan Bunuh Diri
"Artinya banyak berkontribusi, digital forensik memberikan petunjuk yang sangat penting," kata dia.
Penyelidikan misteri kematian satu keluarga di Kalideres melibatkan interkolaborasi profesi berbagai ahli dalam rangka scientific crime investigation.
"Ini kasus yang rumit yang perlu kehati-hatian," kata Hengki.
Tidak akan terburu-buru
Polda Metro Jaya tidak terburu-buru mengambil kesimpulan terkait penyebab kematian satu keluarga di Kalideres.
Baca Juga:10 Hari Kematian Satu Keluarga di Kalideres, Penyebab Masih Jadi Misteri
"Kita tidak boleh ambil kesimpulan prematur. Harus komprehensif, ini kita bersama-sama dibantu oleh para ahli," kata Hengki.
Semua aspek dalam mencari penyebab kematian satu keluarga tersebut telah diselidiki oleh penyidik dengan bantuan para ahli di berbagai bidang.
Para ahli yang dilibatkan penyidik dalam investigasi kasus tersebut antara lain pakar forensik medis, ahli patologi anatomi, ahli toksikologi, ahli DNA dan pakar dari bidang lainnya.
Para pakar tersebut dilibatkan penyidik untuk secara akurat menentukan penyebab kematian dan motif tewasnya satu keluarga tersebut demi membuka tabir dibalik kasus tersebut.
"Kita percaya diri bahwa hasil penyelidikan, pemeriksaan terhadap jenazah maupun bukti materil maupun dicocokkan dengan keterangan saksi-saksi yang secara deduktif kita dapatkan, itu bisa sempurna," ujar Hengki.