SuaraJakarta.id - Yasin (52), warga Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, tak henti-hentinya berdoa agar jasad adik perempuan dan dua keponakannya bisa ditemukan. Hingga hari keempat pencarian, tiga korban gempa Cianjur itu diduga masih tertimbun reruntuhan rumah mereka akibat longsor.
Yasin mengatakan, ketiga anggota keluarganya itu dipastikan tertimbun. Sebab, saat gempa bumi magnitudo 5,6 mengguncang Cianjur, Senin (21/11/2022), mereka sedang berada di dalam rumah.
Informasi ini didapat Yasin dari suami sang adik yang selamat.
"Suami adik saya (yang) selamat bilang kalau istrinya lagi di rumah tidur siang," katanya, Kamis (24/11/2022), dikutip dari Antara.
Yasin mengungkapkan, pihak keluarga sempat mencari ketiganya di rumah sakit. Namun hasilnya nihil.
Ia pun mengaku sudah ikhlas apabila adik dan dua ponakannya ditemukan sudah tidak bernyawa.
Terpenting baginya, dirinya berdoa dan berharap jasad mereka bisa ditemukan dan dimakamkan dengan layak.
"Kami sih ikhlas, tapi kalau bisa, ditemukan, supaya bisa kami kuburkan," kata Yasin.
Sebanyak 31 warga Kampung Cugenang, Desa Cijedil, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, yang dilaporkan hilang setelah gempa berkekuatan magnitudo 5,6 pada Senin (21/11) diduga masih tertimbun material longsor.
Hingga Kamis (24/11) pukul 17.00 WIB ketika Badan SAR Nasional (Basarnas) meniup peluit tanda operasi SAR dihentikan sementara, belum satupun warga yang hilang itu ditemukan.
Proses pencarian terhambat oleh hujan, sementara material longsor masih mengalami pergerakan terlebih setelah terjadi gempa susulan berkekuatan magnitudo 3,8 pada Rabu (23/11).
"Pencarian 31 orang dilanjutkan besok lagi," kata Andri, seorang anggota tim Basarnas yang ditemui di lokasi, Kamis (24/11/2022).
Pencarian itu juga melibatkan tim SAR dari Brimob, Polda Bandung, Baharkam Polri, TNI dan relawan.
Resimen II Pasukan Pelopor Brimob Polri mengerahkan 30 personel untuk mencari korban yang diduga tertimbun material longsor dan reruntuhan rumah.
Tim gabungan juga mengerahkan anjing pelacak dari K-9 Polri, SAR Dog Indonesia, dan TNI untuk mencari di sejumlah titik yang diduga terdapat jenazah.
Selain terhalang cuaca, pencarian juga terkendala oleh minimnya peralatan. Dari pukul 08.00 hingga 12.15 WIB, tim penyelamat bekerja dengan hanya menggunakan cangkul, sekop, dan linggis.
Hingga kini, berdasar laporan Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB), jumlah korban meninggal gempa Cianjur mencapai 272 orang.