SuaraJakarta.id - Puluhan siswa di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, memilih bertahan dan melakukan kegiatan belajar mengajar (KBM) meski para guru telah direlokasi ke SDN Pondok Cina 3 dan 5 sejak 7 November lalu.
Karena ketidakhadiran guru, KBM dilakukan oleh para relawan dan orang tua siswa.
“Pagi tadi kita tetap melakukan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh orang tua siswa dan para relawan,” kata salah satu orang tua siswa, Cici (42), saat ditemui di lokasi pada Senin (12/12/2022).
Cici menuturkan, saat ini KBM memang sudah tidak berjalan seperti biasa karena para siswa telah melewati ujian akhir. Siswa kini hanya melakukan remedial atau perbaikan jika mereka mendapat nilai di bawah rata-rata.
“Hari ini, kan, cuma remedial aja bagi siswa yang nilainya kurang,” ungkapnya.
Cici menyebut pagi tadi para siswa sempat dihalangi untuk melakukan ujian ulang di SDN Pondok Cina 1 karena kertas ujian berada di SDN Pondok Cina 3 dan 5, sesuai arahan Pemerintah Kota Depok terkait relokasi siswa.
Namun, setelah pihak pengacara mendesak agar para siswa diberikan kertas ujian, pihak SDN Pondok Cina 3 dan 5 akhirnya memberikan kertas ujian tersebut dan memperbolehkan siswa mengikuti ujian ulang di SDN Pondok Cina 1.
“Tadi sempat enggak boleh, tetapi pas didesak oleh kuasa hukum, akhirnya dibolehin buat ujian di sini,” tutupnya.
Sebagai informasi, Pemkot Depok sebelumnya ingin melakukan relokasi SDN Pondok Cina 1 ke SDN Pondok Cina 3 dan Pondok Cina 5.
Para siswa direlokasi karena pemerintah setempat berencana membangun masjid di lokasi SDN Pondok Cina 1. Ratusan orang tua murid sepakat menolak keputusan itu karena dalam rencana relokasi tersebut, Pemkot Depok tidak menyiapkan ruang kelas baru.
Akibatnya, para siswa harus melakukan KBM bergantian dan mulai masuk sekolah pada siang hari setelah siswa SDN Pondok Cina 3 dan 5 menyelesaikan KBM mereka.