Dika kemudian mendesak agar petugas memberikan alasan penghapusan gambar. Namun sekali lagi tidak ada petugas yang menjawabnya.
“Mereka (petugas) masih tetap diam, sempet minta maaf terus kabur,” kata Dika.
Dika mengaku menyesalkan arogansi petugas Satpol PP yang melakukan intimidasi terhadap kerja para jurnalis, meskipun dilindungi undang-undang. Terlebih, mental rekannya sempat jatuh saat intimidasi tersebut terjadi.
“Ya mereka tuh ngapain suruh hapus-hapus gambar. Padahal kita kan kerja dilindungi Undang-undang. Apalagi kita ngambil gambar di ruang publik yang tidak melanggar kode etik jurnalistik. Teman gue sampe pucet,” tutupnya.