SuaraJakarta.id - Sebanyak 204 pengungsi korban kebakaran Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara, masih bertahan di dua lokasi pengungsian.
Mereka berada di Kantor PMI Jakarta Utara sebanyak 193 jiwa dan RPTRA Rasella sebanyak 11 jiwa.
"Kami memastikan kondisi korban dan pengungsi dapat terpenuhi kebutuhan dasarnya," kata Plh Kepala Pelaksana BPBD DKI Muhammad Ridwan Ibrahim, Senin (6/3/2023).
Jumlah pengungsi tersebut sudah menurun dibandingkan saat awal kebakaran yang terjadi pada Jumat (3/3) sekitar pukul 20.10 WIB sebanyak lebih dari 1.085 jiwa.
Baca Juga:Pulihkan Psikologi Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina, BPBD DKI Kerahkan Mobil Trauma Healing
"Bantuan yang disalurkan ini terdiri dari makanan, pakaian dan obat-obatan. Bantuan ini akan terus diupayakan untuk disalurkan secara optimal dan kontinyu," ucapnya.
Selain memastikan kebutuhan sehari-sehari tersedia, Pemprov DKI juga memastikan layanan kependudukan tetap diberikan kepada para pengungsi karena dokumen mereka hangus terbakar.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil DKI memberikan 166 layanan, di antaranya cetak Kartu Tanda Penduduk (KTP), cetak Kartu Keluarga (KK), pendaftaran Identitas Kependudukan Digital (IKD), hingga permohonan akta lahir.
Sementara itu, instansi terkait lainnya menyalurkan sejumlah bantuan kebutuhan dasar kepada para korban kebakaran itu di antaranya BPBD DKI, BNPB, Dinas Sosial hingga instansi lainnya.
Layanan kesehatan juga diberikan di dua lokasi pengungsian hingga pemeriksaan ibu hamil dan paket obat serta pendampingan pemulihan dari trauma untuk anak-anak.
Sebelumnya, pipa penerimaan BBM di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara terbakar hingga meluas ke permukiman yang berada tak jauh dari obyek vital nasional itu pada Jumat (3/3).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, hingga pukul 18.00 WIB Senin ini, korban meninggal sebanyak 18 jiwa.
Sedangkan, 39 jiwa sedang dalam penanganan tim medis di sembilan rumah sakit di Jakarta.