SuaraJakarta.id - Warta Ekonomi memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berkomitmen penuh dan berdampak positif bagi lingkungan dan masyarakat melalui Indonesia Corporate Social Responsibility (CSR) Awards 2023 yang diadakan secara daring pada Kamis (6/7/2023).
Acara dengan tema “Managing Social and Environment Responsibilities to Gain Business Manifestation” tersebut dikelola oleh Quadrant1 Komunika dan didukung oleh Sarana Menara Nusantara, Asian Agri, Bank Mayapada, dan perusahaan-perusahaan dari berbagai sektor industri lainnya.
CEO dan Chief Editor Warta Ekonomi Group, Muhammad Ihsan memaparkan bahwa indeks lingkungan hidup yang diambil dari data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), melaporkan Indeks Kualitas Lingkungan Hidup (IKLH) Indonesia pada tahun 2022 lalu berada di angka 72,42 poin.
“Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,97 poin dibandingkan 2021 lalu,” ujar Ihsan dalam sesi pidato pembukaan acara tersebut.
Baca Juga:Waduh! 90 Persen Sampah Plastik yang Diproduksi Berakhir Mencemari Lingkungan, Ini Penjelasan WALHI
Soal persepsi investor terhadap isu lingkungan, data dari PwC Global Investor Survey 2022 menjelaskan bahwa sebanyak 69% investor global menginginkan perusahaan mampu memberikan informasi relevansi faktor keberlanjutan terhadap model bisnisnya.
Tidak hanya itu, 64% konsumen Indonesia menjadikan aspek ramah lingkungan sebagai pertimbangan dalam pembelian produk.
“Generasi milenial dan Gen Z lebih concern terhadap lingkungan hidup, bahkan ketika memilih untuk bekerja di suatu perusahaan, perhatian terhadap lingkungan hidup disebut menjadi faktor yang sangat penting,” papar Ihsan.
Acara tersebut dihadiri oleh Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI), Sigit Reliantoro. Dia memberikan arahan soal penerapan CSR di tengah tantangan bisnis perusahaan.
Menurut Sigit, beberapa tantangan dalam penerapan CSR adalah menerapkan CSR dalam strategi bisnis perusahaan dan pada seluruh rantai pasok.
Baca Juga:Masyarakat Diajak Maksimalkan Pemanfaatan Pengelolaan Sampah Supaya Jadi Nilai Ekonomis
“Mengubah pandangan bahwa CSR hanya tanggung jawab sosial terpisah dan memasukkan CSR sebagai bagian integral dari strategi bisnis merupakan perubahan budaya perusahaan dan pengambilan keputusan yang berfokus pada nilai jangka panjang. Untuk itu, diperlukan sumber daya yang cukup, termasuk sumber daya keuangan, manusia, dan teknologi,” jelas Sigit.
“Tantangan lain adalah penerapan CSR di seluruh rantai pasok. Perusahaan, terutama yang beroperasi global menghadapi tantangan dalam memastikan praktik CSR diterapkan secara konsisten di seluruh rantai pasok, menjamin kepatuhan terhadap standar sosial dan lingkungan, mengelola risiko kerja yang buruk, dan mempromosikan praktik bisnis yang bertanggung jawab di seluruh rantai pasok menjadi kompleks dan memerlukan kerja sama dengan mitra bisnis,” sambungnya.
KLHK RI sendiri terus mengembangkan perangkat-perangkat pengelolaan lingkungan hidup yang menjawab tantangan dan kebutuhan pembangunan berkelanjutan tersebut. Misalnya live sector assessment sebagai metode analisis untuk mengevaluasi dampak lingkungan dari suatu produk, proses atau layanan, serta social pattern on investment sebagai metode pengukur dampak sosial dengan menghubungkan input (investasi) dari sumber daya yang digunakan dan output (hasil) berupa dampak sosial lebih luas.
Sigit membeberkan tujuh kriteria future fit society, berupa (1) energi adalah terbarukan dan tersedia untuk semuanya; (2) air dikelola secara bertanggung jawab dan tersedia untuk semuanya; (3) sumber daya alam dikelola agar dapat menjaga kelestarian masyarakat, flora, fauna, dan ekosistem; (4) limbah tidak ada atau dihilangkan; (5) lingkungan bebas dari pencemaran; (6) dapat memenuhi kehidupan kebutuhan kehidupan sehingga setiap orang memiliki kapasitas dan kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya; dan (7) kehadiran fisik infrastruktur harus dapat menjaga kesehatan ekosistem dan komunitas dan kegiatan operasional tidak melanggar batas ekosistem dan komunitas.
Dia juga menekankan soal green leadership dengan mengatakan bahwa kepemimpinan ini “mampu menunjukkan keteladanan, menginspirasi pihak bersama, menantang proses, mendukung orang lain untuk bertindak dan memberikan semangat kepada konstituennya.
Mengenai kriteria penilaian untuk para pemenang Indonesia CSR Awards 2023, Warta Ekonomi melibatkan dewan juri yang ahli di bidang komunikasi lingkungan dan praktisi lingkungan.
Founder dan CEO Center for Public Relations, Outreach, and Communication (CPROCOM), Public Relations and Communication Expert, Climate Change Communication Practitioner, Emilia Bassar mengatakan bahwa penilaian bersumber dari data sekunder.
“Penilaian pada Indonesia CSR Award 2023 berdasarkan dari berbagai data sekunder yang didapat dari metode penelitian desk research, media monitoring, dan expert panels. Nah expert panels, tim kami mengkonfirmasi pelaksanaan riset yang dilakukan oleh tim riset Warta Ekonomi.”
Emilia menambahkan, program-program CSR perusahaan yang masuk dalam penghargaan Indonesia CSR Awards 2023 sejalan dengan program-program nasional.
“Seperti pencegahan stunting pada balita dan pendidikan bagi ibu hamil, peningkatan kapasitas bagi pelaku UMKM untuk penguatan ekonomi lokal dan nasional, serta penanganan perubahan iklim bagi masyarakat lokal dan penerapan Environmental, Social, and Governance (ESG),” bebernya.
Dia mengamati bahwa perusahaan yang masuk dalam Indonesia CSR Awards 2023, beberapa di antaranya mengadakan inisiatif untuk kelompok difabel dan perempuan.
“Perusahaan juga ada yang melakukan pelatihan bagi kelompok difabel untuk meningkatkan kemandirian ekonomi, juga ada yang melakukan literasi keuangan, pelatihan komunikasi bagi perempuan dan termasuk perlindungan satwa langka,” sambungnya.
Emilia memandang, adanya tren implementasi CSR tersebut menunjukkan bahwa bisnis mampu berpartisipasi aktif untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan lingkungan.
Sementara itu, Lecturer dan Konsultan Environmental Engineering and Solid Waste, Hijrah Purnama Putra mengatakan hal yang senada dengan Emilia, bahwa tren implementasi CSR menunjukkan bisnis mampu berpartisipasi aktif dalam meningkatkan kualitas lingkungan.
“Pengelolaan tanggung jawab sosial saat ini yang dilakukan perusahaan terdapat signifikasi peningkatan selama penerapan ke lingkungan maupun di masyarakat. Hal tersebut tercermin dari berbagai macam aktivitas sosial, kebermanfaatannya yang dirasakan oleh masyarakat, sangat dirasakan begitu signifikan,” ujar Hijrah.
Terkait dengan data sekunder yang menjadi sumber dan indikator pemenang Indonesia CSR Awards 2023, Hijrah mengatakan, ia dan Emilia mengonfirmasi pelaksanaan riset dari tim Warta Ekonomi.
“Kami selaku expert panel bertugas untuk mengkonfirmasi dari pelaksanaan riset yang telah dilakukan oleh tim riset dari Warta Ekonomi.”
Kriteria yang menjadi catatan dari tim Warta Ekonomi adalah berdasarkan sejumlah indikator dari kerangka Global Reporting Initiatives (GRI) berupa tata kelola perusahaan, ekonomi, lingkungan, dan sosial.
Hingga saat ini, semakin banyak program CSR yang diadakan perusahaan sejalan dengan strategi bisnisnya. Program tersebut melibatkan kolaborasi dengan berbagai pihak seperti pemerintah dan elemen masyarakat lokal. Selain itu, banyak perusahaan yang mengimplementasikan CSR tidak hanya fokus membangun pengembangan masyarakat, tetapi juga relevan dengan aspek ISO 26000.