Kualitas Udara di Jakarta Memburuk, Ternyata Ini Penyebabnya

Penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa bulan terakhir karena musim kemarau.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 11 Agustus 2023 | 19:22 WIB
Kualitas Udara di Jakarta Memburuk, Ternyata Ini Penyebabnya
Arsip - Kualitas Udara di Jakarta. [Suara.com/Angga Budhiyanto]

SuaraJakarta.id - Sejumlah publik figur mencurahkan keluhannya di media sosial terkait kualitas udara di Jakarta yang memburuk akhir-akhir ini. Mereka meminta pemerintah bertindak terkait polusi udara tersebut.

Terkait ini, Kepala Dinas Lingkungan Hidup (LH) DKI Jakarta Asep Kuswanto menyebut penyebab buruknya kualitas udara di Jakarta dalam beberapa bulan terakhir karena musim kemarau.

"Memang Juli hingga September biasanya musim kemarau sedang tinggi-tingginya. Sehingga berakibat pada kualitas udara menjadi kurang baik," kata Asep, Jumat (11/8/2023).

Terkait hal itu, Asep mengatakan sudah menyiapkan tiga strategi untuk mengendalikan polusi udara.

Baca Juga:BMKG Jelaskan Soal Polusi Bikin Langit Jakarta Terlihat Berkabut

Pertama, melalui kebijakan dan regulasi. Kedua, pengurangan emisi pencemaran udara salah satunya dengan menggencarkan uji emisi dan penggunaan transportasi umum.

Terakhir, mengeluarkan imbauan agar warga mengecek kondisi kualitas udara sebelum beraktivitas di luar melalui aplikasi Jakarta Kini (JAKI), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), atau Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU).

Untuk poin dua, jelas Asep, Dinas LH se-Jabodetabek sudah menandatangani komitmen untuk mengurangi pencemaran udara dengan melakukan uji emisi kendaraan.

"Kami juga mengimbau warga melakukan upaya-upaya preventif (pencegahan) untuk mengurangi dampak misalnya dengan menggunakan masker, mengurangi aktivitas di luar, dan sebagainya," ucap Asep.

Dalam kesempatan yang sama, Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Klimatologi BMKG Ardhasena Sopaheluwakan mengatakan kualitas udara cenderung naik saat musim kemarau, seperti yang terjadi pada tahun-tahun sebelumnya.

Baca Juga:Pemprov DKI Bebaskan Aturan Jam Kerja, Imbas Polusi Udara yang Makin Parah

"Hal lain yang menarik dan perlu dicermati bahwa kondisi kualitas udaranya itu ada siklus harian pada saat malam hari, dini hari, lepas pagi cenderung lebih tinggi daripada siang hingga sore itu karena ada siklus harian," kata Sena.

Selain itu, fenomena lainnya yakni lapisan inversi di wilayah perkotaan saat musim kemarau menyebabkan kecenderungan udara cenderung lebih dingin di lapisan bawah, ucap Ardhasena.

"Hal itu yang juga penjelasan mengapa di Jakarta itu kelihatan keruh di bawah dibanding di atas, di mana perkotaan kita hidup bersama," ujar Sena.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini