Penerima BLT El Nino dipilih berdasarkan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS), yang merupakan acuan dalam menetapkan target program perlindungan sosial.
Sementara itu, Corsec PT Pos Indonesia (Persero) Tata Sugiarta yang juga hadir di lokasi penyaluran BLT El Nino menjelaskan lebih lanjut mengenai kepercayaan yang diberikan pemerintah kepada Pos Indonesia dalam menyalurkan beragam bantuan.
“Kenapa PT Pos? Karena kami memiliki multibisnis yang bisa mendukung penyaluran bantuan sosial. Kami menyalurkan bantuan sosial dalam tiga cara. Pertama, dibagikan di Kantorpos. Kedua, dibagikan di komunitas. Ketiga, yang menjadi ciri khas PT Pos Indonesia yaitu diantarkan langsung ke rumah atau ke tempat-tempat di mana penerima tidak memungkinkan mendatangi Kantorpos maupun ke komunitas,” kata Tata.
Saking penasaran dengan pola kerja Pos Indonesia yang begitu cepat dan tepat sasaran dalam menyalurkan bantuan, Tata menyebutkan dibandingkan dengan BUMN lain, Presiden Jokowi paling banyak datang ke Kantorpos.
Baca Juga:Naikkan Daya Beli Masyarakat, Pemerintah Tunjuk Pos Indonesia Salurkan BLT El Nino
“Saya melihat dari berbagai history atau berita, kurang lebih ada 12 kali Pak Jokowi mengunjungi Kantorpos di berbagai daerah. Ya, tujuannya untuk menyaksikan secara langsung bagaimana PT Pos melakukan pekerjaannya untuk membantu pemerintah menyalurkan bantuan melalui Kantorpos. Jadi cukup menarik, 12 kali itu luar biasa,” ucap Tata.
Optimalkan Penyaluran dengan Teknologi Digital: Aplikasi PGC dan Dashboard
Dalam menyalurkan bansos BLT El Nino, Pos Indonesia menggunakan Teknologi Pos Giro Cash (PGC). Ini adalah aplikasi berbasis Android sebagai tools pembayaran yang bisa secara langsung mengirimkan konfirmasi ke basis data.
Saat ini, aplikasi PGC digunakan untuk mendistribusikan bantuan sosial yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat kurang mampu. Bantuan ini termasuk dalam kriteria yang ditentukan oleh Kementerian Sosial. Aplikasi ini juga berfungsi secara cepat dan tepat menyalurkan pembayaran dari satu pihak ke pihak lain dan mampu masuk hingga ke daerah 3T (terdepan, tertinggal, terluar).
Dilengkapi dengan fitur scan QR, face recognition, hingga geotagging, aplikasi PGC ditampilkan pada dashboard sebagai laporan progress pekerjaan. PGC tidak bisa diakses secara umum dan hanya bisa diakses oleh petugas yang ditunjuk khusus oleh PT Pos Indonesia sebagai juru bayar dalam pekerjaan distribusi pembayaran.
Baca Juga:Pos Indonesia dan Kemendes PDTT Sepakati Kerja Sama Perkuat Bumdes dan Pengembangan Desa
Selain aplikasi PGC, Pos Indonesia menyiapkan dashboard untuk memantau pergerakan penyaluran bantuan secara real time. Dashboard ini dapat dipantau oleh pemberi kerja kapan pun dan di mana pun.
“Jadi si pemberi pekerjaan (dalam hal ini Kementerian Sosial) bisa memantau langsung sampai sejauh mana. Itu secara online kita menyediakan dashboard yang bisa dilihat oleh pemberi pekerjaan, even oleh Pak Jokowi sendiri. Jadi, Pak Jokowi bisa melihat penyaluran BLT El Nino sekarang sudah berapa persen, sudah disebarkan di mana. Jadi teknologi ini menjawab tata kelola yang lebih baik, membantu tata kelola yang lebih baik, membantu proses kerja. Dengan PT Pos menjadi lebih mudah, dan mempercepat semua proses yang harus diselesaikan,” ucap Tata.
Realisasi Penyaluran BLT El Nino
Kantorpos KCU Manado telah menyalurkan BLT El Nino kepada 3.474 penerima per 27 Desember 2023.
Adapun alokasi dan realisasi BLT El Nino pada 28 Desember 2023, Pukul 11.00 WIB, sebagai berikut:
Nasional