Pria Kribo Bayar Makan Seenaknya Di Warteg Sempat Potong Rambut Buat Kelabui Polisi

"Atas dasar kemanusiaan dari pemilik warung, laporan tersebut dicabut dan memilih jalur damai atau 'problem solving',"

Bangun Santoso
Senin, 06 Mei 2024 | 19:18 WIB
Pria Kribo Bayar Makan Seenaknya Di Warteg Sempat Potong Rambut Buat Kelabui Polisi
Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama (kanan) saat memberikan nasihat pada AF atau AK, pria yang tak sempat viral di media sosial karena tak bayar penuh tagihan makan di sebuah warung tegal (warteg) Jalan Wahid Hasyim, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat, di Jakarta, Senin (6/5/2024). ANTARA/Lia Wanadriani Santosa

SuaraJakarta.id - Anak pemilik warung tegal (warteg) di Jalan Wahid Hasyim, Kebon Kacang, Tanah Abang, Jakarta Pusat akhirnya memilih berdamai dengan pria kribo yang sempat viral karena tak bayar penuh tagihan makanannya.

"Atas dasar kemanusiaan dari pemilik warung, laporan tersebut dicabut dan memilih jalur damai atau 'problem solving'," kata Kapolsek Metro Tanah Abang AKBP Aditya Simanggara Pratama, Senin (6/5/2024).

Pria kribo yang berinisial AF atau AK (31) ditangkap Unit Reskrim Polsek Metro Tanah Abang pada Minggu (5/5). Penangkapan ini berselang kurang dari tiga hari sejak pelaku melakukan aksinya yakni pada Jumat (3/5) sekitar pukul 03.00 WIB dan pengelola warteg mengunggah video kejadian di media sosial hingga menjadi viral.

Aditya mengatakan sebelum ditangkap, pelaku memotong rambutnya agar lepas dari penyelidikan polisi.

Pelaku, imbuh Aditya, melakukan ini usai menyadari dirinya viral di media sosial.

"Petugas berhasil mengidentifikasi pelaku dan langsung menangkap pelaku di kediamannya, daerah Kebon Pala, Tanah Abang pada Minggu (5/5)," kata Aditya.

Menurut dia, polisi semula menyangkakan pelaku dengan pasal 335 Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP) tentang Perbuatan Tidak Menyenangkan.

Namun, pengelola warteg, Gugun, kemudian mencabut laporannya pada Senin ini.

Sementara itu, seseorang yang diduga rekan AK dan sempat melarikan diri saat berusaha ditangkap di kawasan Karet Tengsin, Tanah Abang, Jakarta Pusat, saat ini masih dalam pencarian.

Dalam kesempatan itu, pengelola warteg, Gugun mengatakan dirinya merasa kasihan karena mengetahui pelaku memiliki anak sehingga dia memutuskan untuk mencabut laporannya.

Gugun menjelaskan, tagihan yang seharusnya dibayar pelaku yakni Rp 35 ribu. Namun, pelaku hanya membayar Rp 10 ribu.

"Sebelumnya biasa saja (enggak diviralkan). Hanya saat itu apesnya dia, lagi 'nyentong' (nasi) sendiri. Sebelumnya tidak ada (yang nyentong nasi sendiri)," kata dia.

Gugun berharap agar kejadian serupa tak kembali terjadi pada masa mendatang.

"Ke depannya semoga tidak ada lagi yang seperti ini. Kami tadi, sudah minta perlindungan ke polisi," ujar dia.

Sementara itu, AK yang sempat mendapatkan nasihat dari Kapolsek, meminta maaf pada Gugun atas perbuatannya.

"Saya minta maaf atas perlakuan saya. Saya juga tidak ada uang buat bayar, saya minta maaf, saya tak ngulangin lagi," kata dia yang berprofesi sehari-hari sebagai juru parkir itu. (Sumber: Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini