Seperti wilayah yang berada di pesisir Jakarta termasuk Kepulauan Seribu sehingga masyarakat dapat melakukan antisipasi lebih awal.
"BPBD DKI Jakarta juga menyiagakan personel dan peralatan, seperti perahu karet di lokasi-lokasi rawan banjir rob untuk memastikan respons cepat saat terjadi genangan," ungkapnya.
Selain itu, pihaknya juga menyiapkan layanan kedaruratan selama siaga banjir rob.
"BPBD juga menyiagakan layanan call center Jakarta Siaga 112 yang beroperasi 24 jam untuk menangani kejadian kedaruratan termasuk dampak banjir rob," katanya.
Baca Juga:Pramono Anung Beberkan Adanya Potensi Banjir Rob pada Akhir Maret
Sebelumnya diberitakan, Gubernur Jakarta Pramono Anung mengaku dikejar sejumlah persoalan Jakarta satu bulan lebih sejak mengisi kursi Jakarta 1.
Saat ini, ia mengakui dirinya harus mulai mempersiapkan menghadapi kemungkinan banjir rob.

"Tiga hari kemarin mikirnya modifikasi cuaca, nanti 28-29 mikirnya rob, pasti itu, sehingga dengan demikian saya tidak mau, maka harus ada penyelesaian yang bersifat medium term," jelasnya.
Karena itu, Pramono mengaku akan kembali melanjutkan proyek normalisasi Sungai Ciliwung ke depannya.
Ia sudah membahas hal ini dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Badan Pertanahan Nasional.
Baca Juga:BPBD Jakarta: Sejumlah Lokasi di Jakarta Utara Masih Terdampak Banjir Rob
"Normalisasi Sungai Ciliwung harus segera dilakukan. Untuk itu harus ada keputusan menteri PUPR mengenai sepadan Sungai Ciliwung yang harus dinaturalisasi, yang harus dibebaskan dan sebagainya," katanya.