- Memperkuat transparansi dan akuntabilitas akademik
- Kebijakan ini resmi diberlakukan sejak 1 Februari 2025 untuk seluruh lulusan IPB University
- Lulusan IPB University akan menerima ijazah digital dan salinannya dalam bentuk cetak
“Sebenarnya legalisir tidak lagi dibutuhkan, tetapi karena ada permintaan dari beberapa pihak, kami tetap melayani,” kata Prof Deni.
Minim Risiko Hilang dan Mudah Diverifikasi
Selain keamanan, penggunaan ijazah digital juga mengurangi risiko kehilangan dokumen.
Jika ijazah fisik sebelumnya hilang dan tidak bisa diganti, kini salinan digital tetap tersimpan secara resmi di sistem IPB University.
Baca Juga:Kasus Ijazah Jokowi Naik Penyidikan, Petinggi Projo Dipanggil Polisi
“Yang menjadi tantangan ke depan adalah keamanan siber. Namun secara prinsip, ini adalah terobosan besar untuk meningkatkan akuntabilitas pendidikan tinggi,” ujarnya.
Fitur Lengkap dan Ramah Internasional
Tak hanya soal keamanan, ijazah digital IPB University juga hadir dengan fitur bilingual (bahasa Indonesia dan Inggris) serta mencantumkan peminatan studi masing-masing lulusan.
Selain ijazah, transkrip akademik digital juga tersedia dalam dua bahasa, memudahkan lulusan yang akan melanjutkan studi atau bekerja di luar negeri.
Dengan langkah ini, IPB University menunjukkan komitmennya untuk menjadi pelopor transformasi digital di dunia pendidikan tinggi Indonesia.
Baca Juga:4 Poin Utama Hasil Gelar Perkara Khusus Ijazah Jokowi oleh Roy Suryo
“Kami ingin memastikan bahwa setiap dokumen akademik lulusan IPB memiliki nilai keaslian yang kuat, mudah diverifikasi, dan siap bersaing di tingkat global,” tutup Prof Deni.
