Scroll untuk membaca artikel
Rizki Nurmansyah
Rabu, 01 Desember 2021 | 10:10 WIB
Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie ditemui di lobi Puspemkot Tangsel, Selasa (30/11/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie mengemukakan pihaknya saat ini tengah menggodok wacana sejumlah program bagi para pekerja.

Mulai dari tunjungan pendidikan bagi anak pekerja di Tangsel hingga program subsidi perumahan.

Namun demikian, Benyamin mengatakan, program itu menjadi wacana program jangka panjang Pemerintah Kota Tangerang Selatan (Pemkot Tangsel).

Pemkot Tangsel, lanjut Benyamin, masih menyusun ketentuan soal program yang diwacanakan bagi pekerja di Tangsel tersebut.

Baca Juga: Antisipasi Gelombang Ketiga COVID-19, RLC Tangsel Jadikan Tenda Darurat Tempat Karantina

"Saya akan meluncurkan subsidi pendidikan bagi anak pekerja," kata Benyamin saat ditemui di Puspemkot Tangsel, Selasa (30/11/2021).

"Saya juga akan dorong nanti subsidi perumahan, fasilitasi perumahan pekerja, paling tidak ada pinjaman lunak. Nanti akan saya rumuskan lagi kepada pekerja," sambungnya.

UMK Tangsel 2022

Sementara itu, terkait Upah Minimum Kota atau UMK Tangsel 2022, Benyamin mengatakan, pihaknya masih menunggu putusan dari Pemerintah Provinsi Banten.

Dia menyerahkan sepenuhnya ke Gubernur Banten Wahidin Halim soal kebijakan penetapan upah pekerja di Tangsel pada tahun 2022 mendatang.

Baca Juga: Wali Kota Benyamin Ungkap Bocoran UMK Tangsel 2022, Bakal Ada Kenaikan

"Kita menyerahkan ke provinsi dengan dua versi tuntutan soal UMK. Pertama kesepakatan dari pekerja ada kenaikan 10 persen. Sedangkan dari pengusaha kalau perlu tidak ada kenaikan. Dua opsi ini kita dorong ke atas mudah-mudahan hari ini, ada putusan," ujarnya.

Meski belum ada putusan pasti, Benyamin mengaku mendapat bocoran bakal ada kemungkinan kenaikan UMK Tangsel 2022. Bahkan kenaikannya diperkirakan setengah dari tuntutan serikat pekerja.

"Tapi kira-kira katanya kenaikannya 5 sekian persen. Musyawarahnya di provinsi, dengar-dengar kenaikannya segitu dari pihak serikat pekerjanya. Ada empat angka di Depeko provinsi, tapi saya nggak tahu angkanya berapa aja," ungkapnya.

"Makanya ini masih belum putus. Tapi kenaikan upah berapapun, belanjanya juga naik mereka (pekerja), artinya pengeluarannya naik. Tadi kita sudah diskusi soal kesamaan berpikir antara Pemkot dengan pekerja," sambung Benyamin.

Rapat pembahasan UMK 2022 yang diikuti KSPSI, Apindo dan Dinas Ketenagakerjaan Tangsel, Senin (22/11/2021). [Dok. KSPSI Tangsel]

Benyamin mengklaim, di Tangsel baik pembahasan ataupun tuntutan kenaikan UMK 2022 oleh serikat pekerja, dipastikan berjalan kondusif.

Menurutnya, pihaknya bersama pihak pekerja lebih memilih audiensi dibandingkan melakukan aksi dalam mendiskusikan soal tuntutan kenaikan UMK 2022.

"Tapi sepakat kita bikin suasana di Tangsel kondusif. Toh ujung-ujungnya kalau pun demo, ketemunya dengan kepala daerah mereka bilang begitu, audiensi akhirnya," ungkapnya.

Load More