SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mengganti 22 nama jalan di Ibu Kota. Salah satunya Jalan Warung Buncit di Jakarta Selatan. Nama jalan itu kini berubah menjadi jalan Hj Tutty Alawiyah.
Tutty Alawiyah merupakan Menteri Peranan Wanita Indonesia di era Presiden Soeharto. Ia menjabat sejak 1998-1999.
Sejarawan JJ Rizal menyayangkan tentang penggantian nama Jalan Warung Buncit ini menjadi Jalan Hj Tutty Alawiyah.
Menurutnya nama Warung Buncit menggambarkan rasa toleransi dan inklusifitas dari masyarakat Betawi.
Dahulu, pada akhir abad 19, kata Rizal, di kawasan pemukiman orang Betawi tersebut terdapat sebuah warung milik seorang Tionghoa bernama Tan Bun Tjit—ejaan lama Buncit.
Tan Bun Tjit dikenal sebagai sosok dermawan dan suka membaur dengan masyarakat sekitar tanpa membedakan ras dan agama. Karena kedermawanannya, namanya oleh warga sekitar ditetapkan sebagai nama kawasan mereka.
"Jalan Warung Buncit Raya itu mengandung nilai bagi kekinian kita, terutama bagaimana kita belajar tentang toleransi dan inklusifitas dari orang Betawi," kata Rizal dalam acara Obrolan Malam Suara (Ormas) di Twitter Spaces Suara.com, Jumat (24/6/2022) malam.
Rizal mengaku penggantian nama Jalan Warung Buncit ini sungguh sangat disayangkan.
Lantaran menurutnya, bukan ia tidak menghormati atas Tutty Alawiyah, namun nama Warung Buncit sendiri memiliki nilai sejarah dan contoh penting bagi masyarakat tentang toleransi.
Baca Juga: Sejarawan JJ Rizal Sebut JIS Predikat Proyek, Ini Alasan Pilih MH Thamrin sebagai Nama Stadion
Nama Warung Buncit, lanjut Rizal, bukan kali pertama ingin diubah. Sebelumnya pada 2018 silam, saat Anies Baswedan baru ditetapkan sebagai Gubernur DKI, rencana penggantian ini juga sudah muncul.
Tuai Polemik
Saat itu nama Jalan Warung Buncit ingin diubah menjadi Jalan AH Nasution. Namun akibat polemik, penggantian tersebut diurungkan.
"Kalau kita lihat tahun 2018 lalu, ada juga polemik ramai soal jalan itu mau diubah jadi Jalan AH Nasution. Kemudian dibatalkan," kata Rizal.
Menurut Rizal, penting bagi pemerintah untuk melakukan inventarisasi tentang nama jalan dan daerah, agar bisa mengetahui nilai sejarah sebuah daerah.
Sehingga jika ingin melakukan perubahan nama—seperti Jalan Warung Buncit—dapat mengetahui nama daerah mana yang belum punya makna atau keliru dalam penamaan.
Berita Terkait
-
Soal Jalan Bang Pitung, Bamus Betawi: Lebih Baik Gantikan Nama Jalan Panjang
-
Bamus Betawi: Lebih Elok Nama Jalan Bang Pitung di Tengah Kota, Bukan di Pojok
-
JJ Rizal Sebut Anies Durhaka Sama Sejarah Jakarta Jika Tak Ubah Nama JIS Jadi Stadion MH Thamrin
-
Kisah Pitung, Robin Hood Betawi hingga Diabadikan Jadi Nama Jalan
-
Sejarawan JJ Rizal Sebut Penetapan Ulang Tahun Jakarta 22 Juni Lebih Banyak Muatan Politis Dibanding Histori
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- 7 Sunscreen yang Wudhu Friendly: Cocok untuk Muslimah Usia 30-an, Aman Dipakai Seharian
- Gugat Cerai Hamish Daud? 6 Fakta Mengejutkan di Kabar Perceraian Raisa
- Pria Protes Beli Mie Instan Sekardus Tak Ada Bumbu Cabai, Respons Indomie Bikin Ngakak!
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 23 Oktober 2025: Pemain 110-113, Gems, dan Poin Rank Up Menanti
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Dugaan Pelecehan dan Penganiayaan Terungkap di Dapur Makan Gratis, Ini Respons BGN
-
3 Rekomendasi AC 1 PK Terbaik untuk Ruang Keluarga: Dingin Nyaman, Listrik Hemat
-
Dekatkan Akses Keadilan, Peradi Jaktim Buka Konsultasi Hukum Gratis
-
Pahlawan Skincare Sepanjang Tahun: 3 Rekomendasi Sunscreen yang Tidak Bikin Kulit Kering
-
Mas Dhito Berharap Beroperasinya Kembali Bandara Dhoho Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi