Scroll untuk membaca artikel
Fabiola Febrinastri | Iman Firmansyah
Jum'at, 20 September 2024 | 11:26 WIB
(Dok: President University)

SuaraJakarta.id - President University kampus berstandar internasional yang berada di Kota Mandiri Jababeka, Cikarang akan mengikuti kompetisi Global Hackathon Startup yang berlangsung di Koreapada akhir pekan ini.

President University merupakan satu-satunya kampus di Indonesia yang mengikuti kompetisi internasional tersebut.

"Program ini namanya Global Startup Design Thinking Hackathon, penyelenggaraadalah Chung-Ang University. Mereka di Korea salah satu kampus yang Top Tear dan masuk kedalam jajaran kampus-kampus world class top 300-an rank in the world," kata Wakil Rektor Akademik, Riset, dan Inovasi President University, Dr. Adhi Setyo Santoso, S.T., MBA., dalam keterangannya, Kamis (19/9/2024).

Menurut Adhi, ada empat mahasiswa aktif President University yang akan diberangkatkan. Mereka adalah Kevin Lavpienji Nainggolan dari prodi CIT Informatics, lalu Indyla Bayu Pramesti Putri dari prodi MGT - Management, Halim Putra Prabowo dari prodi CIS - Information System dan Daniella Elizabeth Rachel Manor dari prodi VCD - Visual Communication Design.

Baca Juga: Cara Kampus UNJ Edukasi Siswa dan Warga Merawat Lingkungan hingga Ramah Ular

"Tujuan kami memberangkatkan mahasiswa adalah menunjukkan kami bukan hanya internasionalisasi dalam hal pembelajarannya dalam bahasa inggris saja tapi harus world class. Nah salah satunya dengan mengirimkan mahasiswa kami untuk berkompetisi di tingkat dunia. Jadi global startup designthinking Hackathon ini peserta dari berbagai negara di seluruh penjuru dunia dan konsepnya para peserta harus membuat inovasi seperti inovasi digital  menciptakan aplikasi (apps), spiritualreality, animation, game atau movie dengan waktu yang singkat dalam waktu tiga (3) hari saja," jelas Adhi.

Menurutnya, ketrampilan inovasi ini sejalan dengan output yang ingin dicapai oleh President University.

"Kami ingin para lulusan english skill nya excellent. Mereka profesional bisa presentasi, berdiskusi dengan keilmuannya dalam bahasa inggris. Lalu kami juga ingin mereka memiliki Skill Full. Dimana setelah lulus nanti mereka cukup jago terhadap areanya masing-masing sehingga ketika industri menyerap mahasiswa-mahasiswa ini sudah bisa di andalkan untuk bisa berkontribusi secara maksimal di dunia industri," jelas adhi.

Kemudian, para lulusan harus memiliki jiwa dan kemampuan entrepreneur.

"Poses pembelajarannya di kami itu, 2 plus 1. Artinya 2 tahun itu di kelas untuk mengembangkan kompetensi keilmuan di bidangnya masing-masing dan kemudian 1 tahun lagi adalah real work practice. Dimana mahasiswa yang mau mengambil profesional karir mereka bisa mengambil internsif up to 1 tahun lalu yang mau wirausaha mereka 1 semester bisa belajar kerja dulu sama orang internsif untuk di perusahaan-perusahaan startup dan setelah mereka membangun usaha sendiri atau mereka bisa juga pilihan berikutnya adalah dalam 1 semester atau 1 tahun  mereka belajar ke luar negeri," imbuh Adhi.

Baca Juga: Banyak Terima Aduan, Mas Dhito Ajak Masyarakat Berantas Pungli di Dunia Pendidikan

Adapun terkait Global Startup Design Thinking Hackathon ini, menurut Adhi pada bulan November 2024, President University akan menjadi tuan rumah kompetisi internasional tersebut.

Load More