Bantah Cucu Pendiri PKI, Arteria Dahlan: Kakek Saya Saudagar Tanah Abang

Nama kakeknya bukan Bachtaruddin melainkan Dahlan.

Pebriansyah Ariefana | Novian Ardiansyah
Rabu, 09 September 2020 | 15:32 WIB
Bantah Cucu Pendiri PKI, Arteria Dahlan: Kakek Saya Saudagar Tanah Abang
Arteria Dahlan. (Mata Najwa)

SuaraJakarta.id - Anggota DPR RI Fraksi PDIP Arteria Dahlan mengkliam sebagai tokoh pendiri Masyumi. Arteria Dahlan membantah cucu tokoh pendiri Partai Komunis Indonesia di Sumatera Barat.

Arteria Dahlan membantah pernyataan Hasril Chaniago di Indonesia Lawyers Club TV One, yang menyebut Bachtaruddin, pendiri PKI Sumatera Barat dan anggota konstituante setelah Pemilu 1955 merupakan kakek dari Arteria.

Arteria berujar nama kakeknya bukan Bachtaruddin melainkan Dahlan.

Ia menegaskan silsilah keluarganya berlatar belakang orang yang alim dan dirinya bukan cucu keturunan tokoh PKI.

Baca Juga:Arteria Bantah Telak Tudingan Hasril Chaniago: Nenek Saya Tokoh Masyumi

Di mana, ujar Arteria, kakek dan nenek beserta orang tuanya berasal dari Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat.

"Ya salah itu, nenek saya tokoh Masjumi. Ayah saya dibimbing sama Ummi Rasuna Said. Kakek saya yang dari Ibu H. abdul wahab, saudagar, pedagang di Tanah Abang. Masuk Jakarta tahun 1950. Semua perantau pasti diurus kakek saya kala itu," kata Arteria kepada Suara.com, Rabu (9/9/2020).

"Kakek saya namanya Dahlan bukan Bachtarudin yang tokoh PKI itu. Jadi namanya AD itu adalah Arteria Dahlan bin Zaini bin Dahlan bin Ali bin Sulaiman. Mereka semua orang-orang alim. Nenek saya Bu Nian (Dahniar) guru ngaji orang-orang di Maninjau lebih dari tiga generasi," tuturnya.

Sementara itu, terkait nama Bachtarudin sebagaimana disebut Hasril, Arteria tidak menyangkal bahwa Bachtarudin memang tokoh PKI.  Namun, tegas Arteria, keluarganya tidak memiliki keterkaitan dengan Bachtarudin.

"Memang ada tokoh PKI dari Maninjau bernama Bachtarudin. Tidak ada hubungan kekeluargaan antara Bachtarudin dengan kakek dan nenek saya, baik dari pihak ayah maupun ibu," ujar Arteria.

Baca Juga:Bantah Hasril Chaniago, Arteria Dahlan: Tidak Benar Saya Cucu Tokoh PKI

Kakek nenek Arteria termasuk ayah ibu saya berasal dar Maninjau, Kabupaten Agam, Sumatra Barat. 

Kakek Arteria dari pihak ibu adalah H. Wahab Syarif, seorang pedagang textile di Tanah Abang, masuk Jakarta tahun 1950. Tempat berlabuhnya para perantau Minang saat tiba di Jakarta sebelum mereka memiliki rumah sendiri.

Nenek Arteria Dahlan bernama Hj. Lamsiar yang berprofesi sebagai ibu rumah tangga biasa. Lamsiar melahirkan 7 anak. Enam orang menjadi pedagang di Tanah Abang dan satu berprofesi guru. Yang menjadi guru adalah Hj. Wasniar (guru SD perguruan Cikini lalu menjadi guru tata boga di SMKN 30 Pakubuwono, Jaksel).

Nah Wasniar ini adalah ibunda dari Arteria.

Sementara itu Kakek Arteria Dahlan dari pihak ayah bernama H. Dahlan bin Ali. Dia pedagang di Sumatera Barat. Sementara sang nenek bernama Hj. Dahniar Yahya atau biasa disebut Ibu Nian, tokoh Masjumi. Dia satu-satunya guru mengaji di Kukuban Maninjau lebih dari 50 tahun lamanya sampai tahun 1983.

Cerita Arteria, Seluruh orang Maninjau di Kukuban pernah mengaji ke Bu Nian. Ibu Nian juga pernah ditahan pemerintahan Sukarno karena diduga terlibat PRRI saat itu.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini

Tampilkan lebih banyak