Dia tidak bisa lepas dari ibunya untuk membantu mengerjakan soal-soal UTS tersebut.
Sementara itu ibunya, Astri mengaku, sebetulnya aktivitas belajar online itu menambah dirinya semakin stres.
"Kalau dibilang stres mah stres bang, repot, puyeng, tapi mau gimana lagi. Ya jalankan aja, namanya juga kondisinya lagi begini," ungkap Astri.
Dalam sehari, Astri membawa 13-15 makanan ringan berupa makaroni, kerupuk pangsit dan lainnya.
Baca Juga:Bunuh Anak Sendiri, Pasutri Kubur Jasad Keysya seperti Makamkan Kucing
Makanan itu dijual seharga Rp 25 ribu.
Sebelum jualan di Serpong, Astri pernah berdagang minuman di kantor RCTI, Trans7, dan lainnya di sekitar Jalan MH Tamrin, Jakarta sebelum adanya pandemi Covid-19 dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Meski puyeng, lantaran harus meladeni anaknya yang mengerjakan tugas, tetapi ada hikmah yang diambil dalam situasi saat ini.
"Ada hikmahnya, sekarang bisa dampingin belajar karena sebelumnya sibuk kerja mulu. Paling kesel kalo pelajaran Matematika, karena kita udah nggak ngerti. Terus saya liat contohnya di YouTube minta tolong sama karyawan di toko Baby Wise Shop ini," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah
Baca Juga:Terkuak, Fakta Baru Pembunuhan Bocah Keysya oleh Ortu Gegara Belajar Online