PSBB Jakarta, MRT Jakarta Alami Penurunan Penumpang 13 Ribu per Hari

"Kita berharap bahwa PSBB ini dapat efektif menekan kasus Covid-19," kata Direktur Utama PT MRT Jakarta, Wiliam Sabandar.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 30 September 2020 | 14:13 WIB
PSBB Jakarta, MRT Jakarta Alami Penurunan Penumpang 13 Ribu per Hari
Penampakan penumpang di Stasiun MRT Lebak Bulus, Jakarta Selatan. (Suara.com/Novian).

SuaraJakarta.id - Direktur Utama PT MRT Jakarta, Wiliam Sabandar mengatakan, jumlah penumpang mengalami penurunan sebagai dampak dari Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB Jakarta Jilid II.

"Di September karena pemberlakuan kembali PSBB yang diperketat ini maka jumlah penumpang mengalami penurunan menjadi 13.101 penumpang rata-rata per hari," kata William dalam forum diskusi virtual yang diselenggarakan oleh MRT Jakarta, Rabu (30/9/2020).

Pada Agustus 2020, dalam data yang dipaparkan oleh MRT Jakarta ada sebanyak 524 ribu penumpang dengan rata-rata 15.927 penumpang per hari menggunakan layanan kereta cepat itu.

Lebih lanjut, penurunan sekitar 150 ribu penumpang terlihat dari jumlah akumulasi penumpang di September 2020 yang tercatat sebanyak 366 ribu penumpang hingga Senin (28/9).

Baca Juga:Diam-diam Layani Makan di Tempat, Pusat Kuliner Jagakarsa Kena Segel

Meski mengalami penurunan jumlah penumpang, Wiliam Sabandar menegaskan pihaknya tetap mendukung program pemerintah dalam rangka memutus mata rantai penyebaran Covid-19 dan tetap bersedia penuh menaati aturan terkait PSBB.

"Kita berharap bahwa PSBB ini dapat efektif menekan kasus Covid-19. Sehingga pada saat nanti direlaksasi, jumlah penumpang MRT Jakarta akan terus berjalan," ujar William.

Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar. (Suara.com/Fakhri Fuadi)
Direktur Utama MRT Jakarta William Sabandar. (Suara.com/Fakhri Fuadi)

Selama PSBB beberapa kebijakan juga disesuaikan dalam layanan MRT Jakarta misalnya mulai dari penyesuaian jam operasional, meniadakan gerbong kereta khusus wanita, hingga melarang penumpang menggunakan masker berbahan kain scuba satu lapis saja.

"Sesuai dengan SK Kadishub DKI Jakarta pemberlakuan operasi MRT Jakarta itu kita mulai setiap harinya baik di hari kerja maupun di akhir pekan dari jam 05.00-19.00 WIB. Kemudian selang waktunya itu 10 menit. Jadi tidak ada jam sibuk semua disamakan jadi 10 menit. Good news-nya adalah seluruh stasiun beroperasi," ujar William. [Antara]

Baca Juga:76 Kantor di Jaksel Langgar PSBB, Ada yang Tak Sediakan Sarana Cuci Tangan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini