SuaraJakarta.id - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menemukan banyak persoalan manajemen COVID-19 begitu berkantor di Kota Depok, Jawa Barat. Salah satunya, banyak tenaga medis kelelahan bekerja.
Hal ini menyebabkan pelayanan di rumah sakit tidak maksimal. Terlebih jika tenaga medis itu bekerja di akhir pekan.
Ridwan Kamil mengakui persoalan SDM menjadi sedikit tantangan.
"Tenaga medis, banyak kecapean. Sehingga banyak pelayanan turun di akhir pekan," kata dia di Depok, Jumat (2/10/2020).
Baca Juga:Hari Pertama Berkantor di Depok, Ridwan Kamil Temukan Banyak Masalah COVID
Ridwan Kamil optimis Depok bisa menyediakan banyak tenaga medis yang andal.
"Kami mengimbau pada warga Depok yang punya skill pendidikan kesehatan untuk melamar di RS dan Laboratorium. Kami membutuhkan SDM tenaga medis untuk bekerja di akhir pekan," katanya.
"Oleh karena silakan kirim lamaran ke RSUI. Untuk mengisi pekerjaan medis di RS dan Laboratorium," lanjut Ridwan Kamil.
Ia juga mendapatkan keluhan dari Rumah Sakit di Depok yang mengalami kendala masalah chas flow, karena tagihan BPJS Kesehatan banyak belum terpenuhi.
Masalah satu ini, pria yang akrab disapa Ridwan Kamil ini sudah mengeluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) Jawa Barat soal mempercepat pembayaran klaim.
Baca Juga:DJ Lucu Ramaikan Musik Indonesia dengan Buang Mantan pada Tempatnya
"Kendalanya sama, terjadi permasalahan chas flow. Karena tagihan ke BPJS kesehatan banyak yang belum terpenuhi. Oleh karena itu, saya sudah mengeluarkan Pergub Jabar, khusus mempercepat pembayaran klaim," lanjutnya.
"Sehingga, jangan sampai pasien dikorbankan. Tagihan lama, (khawatir) rumah sakit koleps. Karena chas flow keuangan ya belum bisa pulih karena proses administrasi yang berbelit -belit. Pergub Jawa Barat sudah ditandatangani dan tinggal dilakukan," kata Ridwan Kamil.
Kontributor : Supriyadi