SuaraJakarta.id - Pos Antemortem-DVI RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, terus didatangi keluarga korban tragedi kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Senin (11/1/2021).
Salah satunya Nurul. Ia adalah kakak dari Arneta Fauzia yang jadi salah satu penumpang di pesawat Sriwijaya Air rute Jakarta-Pontianak tersebut.
Nurul menceritakan sedikit komunikasi terakhir dirinya dengan sang adik.
Kala itu, kata Nurul, ia sempat diajak berlibur oleh korban ke Pontianak, Kalimantan Barat.
Baca Juga:Sebelum Sriwijaya Air Jatuh, Mulyadi Bilang ke Pakde: Gak Bakal Ketemu Saya
"Itu pas bulan Desember itu dia ngajak saya liburan ke Kalimantan, Pontianak," kata Nurul di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (11/1/2021).
Hanya saja, Nurul mengaku, kala itu ia menolak ajakan itu. Akhirnya korban pergi seorang diri ke Pontianak.
"Cuma saya menolak, jadi saya nggak jadi berangkat, cuma dia," tuturnya.
Nurul tak menyangka bahwa ternyata pesawat yang ditumpangi adik kandungnya tersebut mengalami kecelakaan.
Nurul mengaku kaget kala mendengar pemberitaan di media pesawat Sriwijaya Air jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada, Sabtu (9/1/2021) lalu pada pukul 14.40 WIB.
Baca Juga:Anggota DPR Minta Jangan Sebar Hoaks Korban Pesawat Sriwijaya Air
"Terus kirain saya dia nggak ini, nggak naik pesawat itu, jadi saya juga kaget," tuturnya.
Lebih lanjut, Nurul berharap ada kejelasan kabar dari adik kandungnya tersebut.
Ia menunggu dari pihak RS Polri memberikan kabar.
"Kita masih tunggu bukti-bukti yang jelas yang akurat baru bisa ini," tandasnya.
Sriwijaya Air Jatuh
Diketahui, pesawat Sriwijaya Air SJ 182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Soekarno-Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.