"Waktu itu, aslinya dari siang sudah selesai sudah mediasi dan akan mediasi lanjutan hari ini. Cuma pas ada warga yang lewat dan ada atribut ormas di motornya itu, panas lagi, dikira mata-matain. Apes," jelasnya.
![Polisi bersiaga terkait bentrok antar ormas yang terjadi di depan Transmart Jalan Boulevard Graha Raya, Serpong Utara, Tangsel, Sabtu (13/3/2021). [Suara.com/Wivy]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2021/03/13/36843-bentrok-ormas-di-serpong-tangsel.jpg)
Pengendara motor yang disangka mata-mata itu berinisial AWS (36) dan perempuan NS (45). Keduanya, mengaku kakak beradik.
"Sebetulnya itu bukan bentrok. Itu kan masing-masing ormas sudah kembali ke poskonya. Nah ada orang lewat, tapi di motornya itu ada atribut PP. Jadi dikejar sama FBR. Cuma kalau meliha divideo sih kayak bentrok. Sebenarnya itu satu orang dikejar-kejar," papar Iman.
"Dia dikejar karena lewat, mungkin dimotornya ada atribut PP dikiranya manas-manasin. Padahal sebenarnya bukan kelompok yang di lokasi. Orang berdua sama kakaknya itu berdua, bukan kelompok ormas. Dia itu motornya pinjem sama saudaranya. Warga biasa. Lagi melintas, salah pinjam motor dan salah tempat melintas, apes," sambung Iman.
Baca Juga:Pascabentrok Ormas, Golok Ditemukan di Sekitar Balai Kota Tangsel
Dengan adanya broadcast hoax soal bentrok antar ormas Minggu malam, Iman meminta masyarakat tidak langsung percaya terhadap informasi yang belum dipastikan kebenarannya.
"Jangan sampai terpengaruh berita-berita yang belum tentu kebenarannya dan bersifat provokatif. Karena berita yang kita terima itu tidak sesuai dengan faktanya. Jadi tetap tenang, kita juga sudah mengambil langkah-langkah penegakan hukum terhadap pelaku kejahatannya," pungkasnya.
Kontributor : Wivy Hikmatullah