SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana membangun jalur sepeda di jalan layang atau flyover tapal kuda Lenteng Agung dan Tanjung Barat. Nantinya ada ketentuan keamanan yang dibuat saat melintas.
Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta, Heru Nugroho mengatakan salah satu ketentuannya adalah melarang warga untuk berswafoto atau selfie saat melintas. Pengendara hanya boleh melintas tanpa berhenti.
"Enggak boleh kan ada larangannya. Tidak boleh berhenti di atas flyover. Yang boleh hanya melintas," ujar Hari saat dikonfirmasi, Selasa (31/3/2021).
Jika ingin berswafoto, kata Hari, maka lebih baik dilakukan di Jembatan Penyebrangan Orang (JPO). Sejak awal bangunan itu memang didesain menarik termasuk untuk selfie.
Baca Juga:Ikuti Permendikbud, Ortu Murid Desak Anies Terbitkan Pergub PPDB Zonasi
"Kalau mau selfie foto-foto masuknya ke JPO. Kan JPO-nya sudah jadi tuh," jelasnya.
Ia menyebut jalur sepeda bisa dibuat selama tidak berada di ketinggian di atas 10 meter. Menurutnya hal ini juga diatur dalam ketentuan yang dibuat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
"Makanya dengan kita lihat ketinggian nggak lebih dari itu ya akhirnya kita bikin jalur sepeda," tuturnya.
Diketahui, dua flyover tapal kuda ini diklaim sebagai yang pertama kalinya dibuat di Indonesia. Fasilitas jalan layang ini akan menjadi sarana untuk putar balik tanpa melintasi jalur kereta api.
Flyover Tanjung barat sendiri memiliki total 1.120 meter, dengan rincian sisi selatan 470 meter, sisi utara 580 meter dengan lebar 8 meter dan tinggi 6,5 meter.
Baca Juga:Baru Mau Uji Coba Kedua, Pembukaan Resmi Flyover Tapal Kuda Bakal Molor
Lalu, flyover Lenteng Agung punya panjang 880 meter, di sisi barat 430 meter dan sisi timur 450 meter.
Proyek dua flyover ini dimulai sejak Oktober 2019 dan ditargetkan selesai pada akhir tahun 2020. Total nilai proyek flyover Tanjung Barat sekitar Rp 163 miliar dan flyover Lenteng Agung - IISIP Rp 143 miliar.