Pengelola GBK Akui Oknum Satpamnya Pukul Mahasiswa, Tapi Bantah Adanya Pengeroyokan

Membenarkan adanya peristiwa pemukulan yang dilakukan secara refleks oleh seorang petugas dalam rangka membela diri. Namun bukan pengeroyokan.

Rizki Nurmansyah | Yaumal Asri Adi Hutasuhut
Senin, 02 Agustus 2021 | 21:39 WIB
Pengelola GBK Akui Oknum Satpamnya Pukul Mahasiswa, Tapi Bantah Adanya Pengeroyokan
Ilustrasi pemukulan. (Suaraindonesia)

SuaraJakarta.id - Pusat Pengelolaan Komplek Gelola Bung Karno (PPKGBK) melalui Public Relations PPKGBK M. Trinugroho W, membantah dugaan pengeroyokan yang dilakukan pihak satpam GBK terhadap seorang mahasiswa bernama Zaelani.

Diketahui sebelumnya, Zaelani lewat kuasa hukumnya, mengaku dikeroyok petugas keamanan saat akan meminta sertifikat vaksinasinya yang belum juga terbit.

Tri membenarkan adanya peristiwa pemukulan yang dilakukan secara refleks oleh seorang petugas dalam rangka membela diri. Namun bukan pengeroyokan.

Hal itu kata Tri dilakukan petugasnya dalam rangka membela diri karena Zaelani memprovokasi terlebih dahulu dan berusaha untuk memukul.

Baca Juga:Polisi Selidiki Kasus Penganiyaan Sekuriti Vaksinasi GBK Terhadap Zaelani

Berdasarkan informasi yang dihimpun Tri dari petugas, peristiwa itu terjadi pada Jumat (30/7/2021) sekitar pukul 11.10 WIB, ketika terduga korban Zaelani tidak diperbolehkan masuk ke Kawasan GBK karena tak memiliki undangan vaksinasi.

Vaksinator mempersiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan kepada warga di Universitas Nasional, Jakarta, Senin (26/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]
Vaksinator mempersiapkan vaksin COVID-19 sebelum disuntikkan kepada warga di Universitas Nasional, Jakarta, Senin (26/7/2021). [Suara.com/Angga Budhiyanto]

Tri menceritakan, awalnya petugas keamanan di Gate 5 GBK bertanya maksud kedatangan Zaelani dan rekannya.

Zaelani pun mengatakan bermaksud menuju venue Istora Senayan. Namun sudah dijelaskan kalau venue Istora tidak ada kegiatan apapun pada hari tersebut.

Kata Trinugroho, sebagai informasi sesuai kebijakan, yang diperbolehkan masuk ke Kawasan GBK pada periode PPKM Darurat, hanya yang memiliki undangan vaksinasi, atlet untuk kepentingan pelatda/pelatnas, dan ojek online untuk kepentingan take away.

"Tidak terima, pengunjung (Zaelani) memprovokasi petugas," jelas Tri.

Baca Juga:Zaelani, Dikeroyok Satpam GBK Alami Trauma Sampai Matanya Rusak

Di samping itu, kata Tri, Zaelani malah menantang petugas keamanan GBK berkelahi.

Saat didatangi oleh petugas lain yang ingin melerai, Zaelani bereaksi dengan berkata, meminta petugas yang melerai untuk tidak ikut campur.

Bantah Intimidasi

Di Posko pun, Tri membantah adanya intimidasi terhadap mahasiswa itu. Kata dia, Zaelani hanya dimintai keterangan dan bahkan diobati langsung di Pos Pengamanan Kawasan GBK.

“Saat di posko itu satpamnya cuma nanya ini mau diterusin atau gimana. Kalau mau diteruskan nanti akan diantar ke pos polisi yang kebetulan terletak satu gedung dengan Posko Keamanan GBK. Tapi saat itu dia lebih memilih damai," jelasnya.

“Tentunya di internal GBK juga akan membuat kronologis kejadian, dan petugas keamanan kami yang melakukan refleks pemukulan tersebut tentunya akan kami mintai keterangan juga, dan sanksi jika terbukti petugas keamanan kami melanggar SOP yang berlaku,” tandas Tri.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini