Sejarah Keramat Tajug di Tangsel dan Pendakwah Islam Putra Sultan Ageng Tirtayasa

Proses Keramat Tajug menjadi cagar budaya menempuh jalan yang panjang.

Rizki Nurmansyah
Rabu, 06 Oktober 2021 | 18:05 WIB
Sejarah Keramat Tajug di Tangsel dan Pendakwah Islam Putra Sultan Ageng Tirtayasa
Makam TB Muhammad Atif bin Sultan Ageng Tirtayasa yang dipusarakan di Keramat Tajug, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel). [Ist]

SuaraJakarta.id - Setelah dua tahun ditetapkan sebagai cagar budaya, Pemerintah Kota Tangerang Selatan akhirnya memasang plang cagar budaya di situs Keramat Tajug, Kecamatan Serpong, pada hari ini Rabu (6/10/2021).

Pemasangan plang cagar budaya Keramat Tajug dilakukan petugas dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Tangerang Selatan.

Proses Keramat Tajug menjadi cagar budaya menempuh jalan yang panjang. Sejak tahun 2000, Keramat Tajug telah diajukan sebagai cagar budaya.

Barulah 19 tahun kemudian, proses itu akhirnya rampung yang tertuang dalam Keputusan Wali Kota Tangerang Selatan Nomor 30/KEP.517-Huk/2019 tentang Penetapan Cagar Budaya.

Baca Juga:Jalan Panjang Keramat Tajug Jadi Cagar Budaya di Tangsel

Hal itu dikemukakan TB Sos Rendra, salah satu keturunan Tubagus Tubagus Raden Wetan Muhammad Atief, atau akrab disebut TB Muhammad Atief, yang jasadnya dipusarakan di Keramat Tajug tersebut.

"Kita dari tahun 2000 sudah mengajukan. Beberapa keturunan TB Atief ada yang jadi dewan, kita dorong, karena punya nilai sejarah. Tapi ternyata baru beberapa tahun belakangan ini," kata TB Sos ditemui SuaraJakarta.id—grup Suara.com—di lokasi, Rabu (6/10/2021).

Sejumlah petugas memasang plang Keramat Tajug sebagai cagar budaya di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (6/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]
Sejumlah petugas memasang plang Keramat Tajug sebagai cagar budaya di Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel) pada Rabu (6/10/2021). [SuaraJakarta.id/Wivy Hikmatullah]

Sejarah Keramat Tajug

Bicara tentang sejarah Keramat Tajug memang tak bisa dilepaskan dari sosok TB Muhammad Atif. Beliau merupakan pendakwah Islam di Serpong.

Di samping itu, darah biru mengalir dalam tubuhnya. Ya, TB Muhammad Atif memang bukan orang biasa. Beliau anak keenam dari Raja Kesultanan Banten Sultan Ageng Tirtayasa.

Baca Juga:Lengkap! Aturan PPKM Level 3 Tangsel, Berlaku 5-18 Oktober 2021

TB Muhammad Atif diutus Sultan Ageng Tirtayasa untuk mempertahankan wilayah Banten dari serangan kolonial Belanda ke Desa Cilenggang. Di sana juga beliau menikah dengan Siti Almiyah yang merupakan penduduk asli Cilenggang, dan dikarunia empat anak.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak