SuaraJakarta.id - Wali Kota Tangerang Selatan Benyamin Davnie angkat bicara soal kondisi SMPN 6 Tangsel yang memprihatinkan. Atap di sejumlah ruang kelas ambrol karena plafon sudah lapuk dan mengancam keselamatan siswa.
Benyamin mengatakan, dalam waktu dekat pihaknya bakal mengecek dan memastikan penyebab ambrolnya plafon. Dia juga meminta dinas terkait untuk segera melakukan perbaikan.
"Saya mau cek secepatnya ya dan saya minta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) dan Dinas Bangunan untuk koordinasi penanganan perbaikannya sambil di cek penyebab ambrolnya apa. Takut kuda-kudanya sudah rapuh," kata Benyamin dikonfirmasi SuaraJakarta.id, Kamis (30/12/2021).
Meski khawatir, Benyamin bersyukur tak ada siswa yang jadi korban akibat plafon ambrol itu.
Baca Juga:Prihatin, Plafon 3 Ruang Kelas SMPN 6 Tangsel Ambrol, Kepsek: Setiap Hari Cemas
"Kebetulan yang bagusnya Alhamdulillah anak-anak sedang libur jadi enggak ada yang terluka. Tapi itu jadi perhatian kita Pemkot untuk perbaikan yang cepat," ungkapnya.
Lebih lanjut Benyamin menyebut, dirinya tak memungkiri meski ingin melakukan perbaikan cepat, tapi harus ada tahapan yang dilalui berkaitan dengan anggaran perbaikannya.
Terlebih saat ini, kata Benyamin, sudah masuk bulan penghabisan tahun anggaran. Kemungkinan, perbaikan akan dilakukan salah satunya menggunakan anggaran Dana Tak Terduga (DTT).
"Kalau (plafon) sudah lapuk tentunya ditangani, tapi mungkin tahun anggaran 2022 kali ya. Sekarang kan sudah tanggung habis, tinggal SPJ gitu ya," paparnya.
"Tapi saya lihat dengan teman-teman musyawarah untuk gerak cepat sebelum anak-anak masuk (belajar di sekolah) itu bisa diperbaiki. Saya ingin lihat apakah penggunaan DTT bisa enggak nanti," tambah Benyamin.
Baca Juga:Artis Bobby Joseph Ajukan Rehabilitasi, BNNK Tangsel Lakukan Asesmen
Menurutnya, kemungkinan perbaikan plafon ruang kelas di SMPN 6 Kota Tangsel itu baru dapat dimulai pada Februari 2022.
"Januari masih repot ya, karena baru tahun awal pengguna anggarannya, kemudian pengesahan DPA-nya, ya Februari mudah-mudahan bisa ditangani," ungkapnya.
Benyamin mengaku, baru mengetahui soal kondisi ruang kelas SMPN 6 yang memprihatinkan itu.
Pasalnya, sejauh ini tak ada laporan apapun baik dari pihak sekolah maupun dinas terkait soal ambrolnya plafon ruang kelas.
"Nggak tahu saya belum ada laporan. Ya memang pemeliharaan mungkin, saya belum lihat di Bosda nanti dicek, apakah ada pemeliharaan. Saya juga nggak ngeh bahwa kuda-kudanya sudah lapuk tuh, nggak pada ngeh gitu," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, plafon tiga ruang kelas di SMPN 6 Kota Tangerang Selatan ambrol akibat sudah lapuk. Kondisi itu sudah terjadi beberapa bulan lalu dan tak kunjung diperbaiki.
Akibatnya, ratusan siswa dari tiga kelas itu harus mengungsi dan melakukan pembelajaran di aula terbuka. Pasalnya, ruang kelas memprihatinkan dan membuat siswa dan guru was-was tertimpa reruntuhan plafon yang ambrol.
Kontributor : Wivy Hikmatullah