SuaraJakarta.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD DKI Jakarta meminta masyarakat di Ibu Kota untuk menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat terdampak gempa Banten.
Diketahui, gempa berkekuatan magnitudo 6,7 yang berlokasi di Barat Daya Banten pada, Jumat (14/1/2022) sore, terasa hingga wilayah Jakarta.
Warga di Ibu Kota, terutama yang berada di gedung perkantoran ataupun pusat perbelanjaan, berhamburan keluar saat gempa terjadi.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana BPBD DKI Jakarta, Sabdo Kurnianto mengatakan, masyarakat perlu memastikan apakah bangunan tempat tinggalnya terdapat kerusakan atau keretakan sehingga aman dari gempa.
Baca Juga:Lagi Isolasi Mandiri, Warga RW 02 Krukut Berhamburan Keluar Rumah Diguncang Gempa Banten
"Hindari bangunan yang retak atau rusak mengantisipasi terjadinya gempa susulan," kata Sabdo saat dikonfirmasi, Jumat (14/1/2022).
Sabdo menjelaskan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) terkait kekhawatiran kemungkinan ada gempa susulan.
"Upaya BPBD telah melakukan koordinasi dengan BMKG terkait dikhawatirkan ada gempa susulan," ujarnya.
Berdasarkan info resmi dari akun twitter BMKG @infoBMKG, gempa bermagnitudo 6,7 terjadi di 52 kilometer (km) barat daya Sumur Pandeglang, Banten pada pukul 16.05 WIB.
Gempa susulan terjadi dengan kekuatan magnitudo 5,7 pada pukul 16.49 WIB yang berpusat di 54 km barat daya Sumur, Banten.
Baca Juga:Gempa Banten: Rumah, Gedung SD hingga Puskesmas di Sumur Pandeglang Ambruk