Kasus Ibu Penjarakan Anak di Tangsel, Kuasa Hukum Tersangka Bantah Pernyataan LF Diusir dari Rumah: Bohong Besar

Sang ibu mengaku bersikukuh memenjarakan anaknya lantaran sakit hati diusir dari rumah.

Rizki Nurmansyah
Jum'at, 28 Januari 2022 | 17:36 WIB
Kasus Ibu Penjarakan Anak di Tangsel, Kuasa Hukum Tersangka Bantah Pernyataan LF Diusir dari Rumah: Bohong Besar
Ilustrasi penjara - Klaim Punya Bukti, Kuasa Hukum Bantah Pernyataan LF, Kasus Ibu Penjarakan Anak di Tangsel: Bohong Besar.

"Kan ini menantang saya. Saya sudah baik-baik panggil RT RW, Bimas, mediasi enggak ada (hasil). Bahkan baju saya dikeluarkan lagi di depan mereka. Gimana saya sebagai ibu enggak boleh masuk lagi pintunya dikunci. Di usir kayak gitu, pantas enggak sebagai anak? Itu saya kasih makan loh. Dia enggak mikir kalau saya punya utang kiri kanan," paparnya.

LF membantah pernyataan anaknya S yang menjual kulkas untuk biaya makan karena tak punya uang setelah terkena pemutusan hubungan kerja (PHK). Menurutnya, ada rentang waktu antara kejadian PHK dan penjualan kulkas.

"Itu bohong. Itu dia di PHK kapan tahu, jual kulkasnya kapan tahu. Dia kerja cuma 2 bulan apa 3 bulan dan itu saya ingat banget dia ingin tunjukan sama saya nih uang Rp 500 ribu katanya gitu. Saya bilang pegang aja buat kamu," bebernya.

"Dua bulan dia enggak kerja, usaha waktu itu usaha pengiriman barang. Minta beli laptop oke saya belikan laptop, printer saya belikan semua, tapi hasilnya 0 (nol). Karena apa? Orang kalau mau kerja bangunnya pagi dong. Bukan bangun siang jam 4 sore. Terus lihat tudung meja makan, 'ah cuma ginian doang'," sambung LF.

Baca Juga:Banyak Warga Terjerat Pinjol Ilegal, MUI Tangsel Jelaskan Hukumnya: Terkesan Legal, Tapi Penipuan

LF juga membantah telah memalsukan tanda tangan kedua anaknya untuk melakukan proses pinjaman ke bank sebesar Rp 500 juta. Padahal, kata dia, uang pinjaman itu pun untuk mencukupi kebutuhan anaknya yang tak lagi kerja.

"Itu bohong. Itu bukan tanda tangan palsu, ya Allah mana ada sih. Itu uang saya pinjam di bank. Itu uang dari mana kalau enggak pinjam dari bank," ungkapnya kesal.

Kini, LF tak bisa menghentikan proses hukum bagi anaknya itu. Dia menyerahkan semua keputusan ke proses peradilan yang berlangsung di PN Tangerang.

"Kita lihat aja nanti saya enggak bisa ngomong. Seorang ibu kalau dilukain gimana sih diusir gitu loh. Tapi dibilang saya ngusir dia," pungkasnya.

Kontributor : Wivy Hikmatullah

Baca Juga:Tegas! MUI Tangsel soal Hukum Islam Bekerja di Kantor Pinjol Ilegal: Haram

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini