SuaraJakarta.id - Warga Cengkareng, Jakarta Barat, Yuda Saputra (35) berharap laporannya terkait dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang pecatan polisi, dapat diproses pihak kepolisian.
Yuda mengaku telah melaporkan kasus penganiayaan yang diduga dilakukan pecatan polisi itu sejak 10 Mei 2021. Namun hingga kini kelanjutan kasus tersebut seperti menggantung tanpa kejelasan.
Ia mengaku sudah sering menanyakan kelanjutan kasus dugaan penganiayaan atas pelaporannya itu.
"Kejadiannya tanggal 10 Mei 2021 kan saya proses lapor tuh. Sama advokat saya juga di-follow up. Tapi tetap aja tidak ada responsnya, dan saya sempat melapor ke Propam ke Polres belum ada respons juga," ungkapnya, Rabu (23/2/2022).
Baca Juga:Nahas! Usai Jadi Korban Pencurian, Warga Cengkareng Dianiaya Pecatan Polisi
Yuda mengatakan, akan terus memperjuangkan keadilan bagi dirinya yang telah jadi korban dugaan penganiayaan oleh seorang pecatan polisi.
"Keadilannya enggak ada untuk rakyat kecil," tegasnya.
Dalam Proses
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Cengkareng AKP Rahmat mengaku pihaknya telah memproses laporan tersebut.
"Sudah jalan dan masih dalam proses," ujarnya saat dikonfirmasi lewat pesan singkat.
Baca Juga:Polisi Ciduk Bandar dan Pemasang Judi Togel Online di Indramayu
Rahmat memastikan proses hukum tetap berlanjut dan sesuai prosedur yang berlaku.
"Proses tetap berlanjut penanganan kasus tidak ada prioritas dan berjalan sesuai prosedur," tutup Rahmat.
Dianiaya Pecatan Polisi Usai Kemalingan
Diberitakan sebelumnya, peristiwa dugaan penganiayaan ini bermula setelah rumah Yuda disatroni maling. Dompet keponakannya diambil oleh pelaku yang ternyata tetangganya.
Yuda sempat memukul maling tersebut agar mengaku. Akhirnya maling tersebut mengakui perbuatannya.
Peristiwa pencurian itu telah diselesaikan secara kekeluargaan. Didampingi oleh RT dan warga setempat, mereka pun sepakat berdamai.
Setelah peristiwa itu, tiba-tiba Yuda dipanggil oleh pelaku ke rumahnya. Tanpa banyak kata, Yuda langsung dihadiahi bogem mentah oleh pecatan polisi tersebut.
Diketahui, maling yang mencuri dompet keponakannya dan sempat ia pukul, ternyata orang yang sering dimintai tolong oleh pecatan polisi tersebut.
"Peristiwanya kemalingannya malam. Tiba-tiba pas pagi, mantan polisi itu manggil saya, mukulin saya. Alasannya enggak tahu, tiba-tiba saya dipukulin," ujarnya saat dikonfirmasi, Rabu (23/2/2022).
Saat dianiaya, Yuda mengklaim, saat itu ada satu anggota polisi aktif yang melihat kejadian itu. Namun, polisi tersebut tak menghentikan perbuatan pelaku yang memukuli Yuda.
Mobil Diancam Dibakar
Selain dianiaya, Yuda juga mendapat ancaman. Mobil Yuda diancam akan dibakar oleh pecatan polisi yang juga merupakan tetangganya itu.
Yuda menyebut, pecatan polisi yang menganiaya dirinya itu memang terkenal arogan di lingkungan sekitar.
"Dari Polsek Penjaringan kalau enggak salah (Dinas terahir). Dia sok jagoan," ungkap Yuda.
Setelah kejadian, Yuda lantas mendatangi Polsek Cengkareng guna melaporkan dugaan penganiayaan tersebut.
Petugas piket saat itu, menyuruh Yuda untuk melakukan visum terlebih dahulu agar dapat membuat laporan penganiayaan itu.
"Dari Polsek, diarahkan ke rumah sakit untuk visum. Visum saya serahin ke polsek dan sampai saat ini enggak ada tindak lanjut," ungkapnya.
Kontributor : Faqih Fathurrahman