Ekskavasi Situs Srigading, Begini Hasil Temuan Arkeolog BPCB Jatim

"Temuan itu menandakan bahwa ini adalah sebuah kompleks besar," kata arkeolog BPCB Jatim Wicaksono Dwi Nugroho.

Rizki Nurmansyah
Sabtu, 26 Februari 2022 | 18:38 WIB
Ekskavasi Situs Srigading, Begini Hasil Temuan Arkeolog BPCB Jatim
Sisa struktur bangunan di Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang, Jawa Timur, Sabtu (26/2/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]

SuaraJakarta.id - Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jawa Timur melakukan ekskavasi di Situs Srigading, Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Kabupaten Malang. Hasilnya, situs itu diperkirakan dulunya merupakan kompleks candi yang cukup besar.

"Tidak hanya candi utama, kami menemukan adanya indikasi struktur lain yang ada di bagian barat," kata arkeolog BPCB Jawa Timur Wicaksono Dwi Nugroho, Sabtu (26/2/2022).

Wicaksono menjelaskan, struktur batu bata yang ditemukan di bagian barat Situs Srigading diperkirakan merupakan penanda bahwa bangunan utama candi tidak berdiri sendiri. Tapi ada bersama bangunan-bangunan lain.

Berdasarkan karakteristik struktur bangunan, ia mengatakan, struktur yang ditemukan di sisi barat situs merupakan bagian dari bangunan suci, bukan bagian dari permukiman masa lalu.

Baca Juga:BPCB Kian Yakin Situs Srigading Peninggalam Era Mataram Kuno Mpu Sindok dari Penemuan Arca dan Lingga

"Temuan itu menandakan bahwa ini adalah sebuah kompleks besar. Mungkin yang tersisa saat ini hanya bangunan utama saja. Tapi indikasinya dimungkinkan ada halaman yang kemudian dibatasi pagar," katanya.

Ia mengatakan bahwa saat ekskavasi Situs Srigading dilanjutkan, tim arkeolog BPCB Jawa Timur akan melakukan pemeriksaan secara acak di luar area yang saat ini sedang digali untuk menemukan lokasi pagar kompleks candi.

"Kalau untuk mengetahui soal kompleks candi, kita akan tes secara acak untuk mencari pagar dari kompleks candi," katanya.

Seorang anggota tim BPCB Jawa Timur pada saat melakukan proses ekskavasi sebuah candi di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Jawa Timur, Sabtu (12/2/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]
Seorang anggota tim BPCB Jawa Timur pada saat melakukan proses ekskavasi sebuah candi di Desa Srigading, Kecamatan Lawang, Jawa Timur, Sabtu (12/2/2022). [ANTARA/Vicki Febrianto]

Candi Dibangun Abad ke-10

Di samping itu, BPCB Jawa Timur mencatat sejumlah temuan penting pada saat melakukan ekskavasi tahap dua di Situs Srigading.

Baca Juga:Penemuan Arca Agastya di Situs Srigading Malang Bakal Direstorasi Oleh Tim BPCB Jatim

Dipastikan bahwa situs Srigading merupakan bangunan candi yang dibangun pada abad ke-10 Masehi dan berorientasi atau mengarah ke timur.

"Dalam ekskavasi tahap dua ini, kami mendapati adanya tangga yang menandakan bahwa candi ini menghadap ke timur atau 120 derajat dari utara kompas dan mengarah ke Gunung Semeru," katanya.

Wicaksono menjelaskan, pada bangunan candi tersebut diketahui memiliki profil kaki berukuran 8x8 meter dan pondasi 10x10 meter.

Bangunan candi tersebut diperkirakan memiliki bagian tubuh dan atap yang kemudian runtuh.

Menurut dia, pada saat melakukan ekskavasi tahap kedua, ada sejumlah temuan, di antaranya batu ambang pintu, batu relung, sejumlah relief yang dibentuk dari batu bata dan dua buah arca.

Ia menjelaskan berdasarkan pengamatan awal salah satu arca tersebut ditengarai merupakan arca Agastya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini