Ketum PBNU Gus Yahya Minta Usulan Penundaan Pemilu 2024 Didialogkan Bersama

Menurut dia, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

Rizki Nurmansyah
Senin, 28 Februari 2022 | 08:05 WIB
Ketum PBNU Gus Yahya Minta Usulan Penundaan Pemilu 2024 Didialogkan Bersama
Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya dalam acara peringatan Hari Lahir ke-96 NU, yang digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur, Sabtu (5/2/2022). [Suara.com/Ummi Hadyah Saleh]

SuaraJakarta.id - Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengusulkan agar digelar dialog terkait usulan penundaan Pemilu 2024.

Hal ini mengingat beragam persoalan yang dihadapi bangsa dalam beberapa waktu terakhir.

"Ada usulan penundaan Pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Gus Yahya di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Minggu (28/2/2022).

Menurut dia, usulan penundaan Pemilu 2024 ini dapat didudukkan bersama oleh seluruh pihak untuk mencari solusi terbaik bagi bangsa ini.

Baca Juga:Agus Harimurti Yudhoyono Minta Pengurus Demokrat Provinsi Riau dan Banten Tolak Penundaan Pemilu 2024

"Nanti kita lihat apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi beban bangsa ini," kata dia.

Ia mengatakan seluruhnya dapat melihat banyak cobaan yang datang bertubi-tubi dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, namun juga dirasakan di seluruh dunia.

Mulai dari pandemi Covid-19 kemudian banjir beberapa waktu lalu serta gempa bumi pada saat ini, memang keadaan yang sulit bukan hanya Indonesia, namun dunia.

"Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," kata dia.

Apalagi saat ini pemerintah daerah terus menyesuaikan diri dengan APBD mereka karena persoalan bencana tidak terjuklak dengan baik dan harus disesuaikan.

Baca Juga:Partai Gelora Minta Konflik Ukraina-Rusia Jangan Dijadikan Alasan Untuk Tunda Pemilu 2024

Ketua PBNU Yahya Cholil Tsaquf mendatangi lokasi gempa Pasaman Barat yang terjadi pada Jumat pagi dengan magnitudo 6,2.

Gempa ini memberikan dampak mulai dari warga meninggal dunia, rumah dan bangunan runtuh yang mengakibatkan warga mengungsi untuk menyelamatkan diri.

Dirinya didampingi Wasekjen PBNU Suleman Tanjung, Kakanwil Kemenag Sumbar Helmi dan lainnya mendatangi Pondok Pesantren Darussalam Pinagar Kabupaten Pasaman Barat yang terdampak gempa.

Gus Yahya mengajak seluruh warga berdoa bersama kepada Allah SWT meminta pertolongan, keselamatan dalam membuat kondisi kembali normal. [Antara]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini