SuaraJakarta.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berencana menambah penggunaan kendaraan listrik di ibu kota. Bahkan, di tahun 2025 rencananya separuh armada TransJakarta bakal menggunakan bus listrik.
Hal ini dikatakan Anies saat membuka forum diskusi virtual, Jakarta E-Mobility Event yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.
Anies menjelaskan, sebagai rencana awal pihaknya akan melakukan implementasi 100 bus listrik pada trayek Transjakarta eksisting atau yang sudah ada untuk program percontohan.
Sudah dilakukan juga serangkaian pra-uji coba untuk beberapa model bus listrik yang merupakan langkah penting untuk mengevaluasi kinerja armada sebelum menerapkannya dalam skala besar.
"Sebagai kota C40, kami berkomitmen pada tiga hal, salah satunya mengganti separuh bus Jakarta menjadi armada listrik secara bertahap dan selesai pada tahun 2025," ujar Anies, Selasa (1/3/2022).
Anies menyebut penerapan penggunaan bus listrik pada armada TransJakarta merupakan bentuk dukungan kepada Percepatan Kendaraan Listrik Berbaterai Pemerintah Indonesia untuk Transportasi Jalan.
"Dengan mengalihkan armada angkutan umum kami ke kendaraan listrik dan mendorong orang untuk menggunakan angkutan umum, kami berharap dapat mencapai peningkatan kualitas udara dan manfaat kesehatan yang lebih baik,” jelasnya.
Selain itu, masyarakat juga akan merasakan manfaat penggunaan teknologi baru.
"Sehingga, momentum pembaruan armada Transjakarta menjadi kendaraan listrik juga akan meningkatkan tingkat pelayanan transportasi umum,” jelasnya.
Baca Juga:Pengerjaan Stadion Hampir Rampung, Transjakarta Operasikan Bus Rute JIS-Senen
Demi mencapai implementasi elektrifikasi Transjakarta, Pemprov DKI juga membuka ruang-ruang kolaborasi ke depannya. Mantan Mendikbud ini berharap, seluruh masyarakat dapat terlibat dalam transformasi transportasi umum ini.
"Kami menyadari bahwa jalan menuju implementasi angkutan umum listrik memiliki banyak tantangan yang harus diatasi. Oleh karena itu, kami membuka ruang-ruang kolaboratif dengan berbagai unsur, seperti Pemerintah Pusat, mitra internasional, dan kolaborator. Jakarta menyambut baik potensi kolaborasi ini," pungkasnya.