SuaraJakarta.id - Ketua RT 008 RW 14 Semper Barat, Cilincing Jakarta Utara, Mayadi mengatakan bahwa dirinya tidak mengetahui pekerjaan Rahmat (20) korban ledakan granat kejut yang terjadi di wilayahnya.
“Kalo profesinya persis saya gak tau, biasanya dia berangkat pagi pulang malem,” kata Mayadi, di lokasi, Selasa (28/9/2022).
Mayadi mengaku tidak berada di lokasi saat kejadian lantaran sudah berangkat kerja.
“Saya jalan jam 07.15 WIB, kejadian jam 09.00 WIB,” ujarnya.
Diberitakan sebelumnya, Rahmat (20) menjadi korban ledakan granat kejut. Ia menemukan granat kejut itu di sekitar pusat Industri KBN Cilincing.
Rahmat mengatakan, saat itu ia mengira granat tersebut merupakan limbah besi yang bakal ia jual. Namun ternyata geranat.
Saat menemukan geranat itu, ia langsung menaruhnya di bawah jok. Sehingga pas menjual barang-barang bekas, geranat itu luput, tidak terjual.
“Buat nambahin jual limbah besi. Pengen saya ambil, saya tambahin biar dikiloin. Nggak taunya, nggak ketimbang. Akhirnya kebawa pulang,” tutur Rahmat.
“Yaudah, akhirnya saya ambil, saya otak atik tuh. Saya pegang. Nah ada yang lepas satu, mau saya ambil, yang pegangannya kesenggol dia langsung lepas semua. Mau saya ambil semua, langsung meledak aja udah,” pungkasnya.
Baca Juga:Kronologi Granat Bertuliskan Kepolisian Negara Meledak, Ini Pengakuan Korban