SuaraJakarta.id - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membantah dugaan korupsi bantuan sosial (bansos) di era Gubernur Anies Baswedan. Info yang menyebut beras rusak 1.000 ton di Gudang Pulogadung, Jakarta Timur disebut bukan untuk bansos.
Hal ini disampaikan Plt Kepala Badan Pembinaan Badan Usaha Milik Daerah (BP BUMD) Fitria Rahadiani. Ia menyebut beras yang tersimpan di gudang itu milik Perumda Pasar Jaya.
"Stok beras di Pulo Gadung itu merupakan sisa stok dari usaha retail perusahaan," ujar Fitria saat dikonfirmasi, Jumat (13/1/2023).
Namun, ia menyebut Perumda Pasar Jaya berencana kembali menjual beras rusak itu dengan skema lelang dalam waktu dekat ini.
Baca Juga:5 Fakta Dugaan Korupsi Bansos DKI Era Anies Baswedan, Pj Gubernur Heru Budi Angkat Tangan
"Perumda Pasar Jaya akan melaksanakan lelang bekerja sama dengan kantor lelang di akhir Januari ini," tuturnya.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah memang diatur soal lelang beras rusak atau turun mutu.
Sejumlah perusahaan pemerintah seperti Perum Bulog sudah pernah melakukan lelang serupa. Misalnya, pada 2019 lalu Bulog melelang 29 ton beras turun mutu.
Pesertanya juga mengikuti lelang ini bukan untuk mendapatkan beras konsumsi. Saat itu, peminatnya adalah perusahaan bergerak di sektor nonpangan, seperti lem furnitur, ethanol, sabun, dan pupuk.
Sebelumnya, beredar di media sosial dugaan korupsi Bantuan Sosial saat pandemi Covid-19 di era eks Gubernur Anies Baswedan tahun 2020 lalu. Salah satunya terkait pengadaan beras yang mencapai harga triliunan rupiah malah terbengkalai hingga rusak di gudang penyimpanan.
Baca Juga:Muncul Dugaan Korupsi Bansos di Era Anies, Heru Budi: Saya Nggak Tahu Itu Kan Lama
Hal ini disampaikan oleh pemilik akun media sosial twitter @kurawa lewat cuitannya. Awalnya, ia mengaku mendapatkan informasi soal adanya penimbunan beras di gudang milik Perumda Pasar Jaya di Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Timur.
- 1
- 2