Penerima Bansos Sembako Tahap 2 di Makassar Naik 300%, Ini Cara Pos Indonesia agar Cepat Tersalurkan

Dibagikan di Kantorpos, komunitas, dan diantarkan langsung ke rumah KPM bagi lansia, disabilitas, maupun yang sedang sakit.

Fabiola Febrinastri | Restu Fadilah
Rabu, 12 Juli 2023 | 18:40 WIB
Penerima Bansos Sembako Tahap 2 di Makassar Naik 300%, Ini Cara Pos Indonesia agar Cepat Tersalurkan
Dok: Pos Indonesia

Penuturan Syaiful itu selaras dengan respons para KPM usai menerima bansos sembako dan PKH. Mereka sangat terbantu untuk meringankan biaya hidup.

“Bantuan dari pemerintah alhamdulillah bisa untuk menyambung hidup,” kata Marsini, KPM dari Kelurahan Kunjung Mae, Kecamatan Mariso, Kota Makasar.

Sehari-hari Marsini bekerja di Dinas Kebersihan sebagai penyapu jalan. Selesai bekerja jam 5 sore, ia lanjut mengurus lima anak. Suami Marsini sudah meninggal 10 tahun lalu.

“Dari gaji dicukup-cukupi, meski enggak cukup. Tadi petugas Pos datang mengantar bansos PKH Rp1,2 juta. Bantuan tidak dipersulit, hanya diminta KK dan KTP untuk memastikan data penerima. Tidak ada potongan dana, pelayanan pun baik,” katanya.

Baca Juga:KPK Geledah Kantor PT. Bahari Berkah Madani di Batam Terkait Kasus Koruspi Andhi Pramono

Marsini berharap akan terus menerima bantuan dari pemerintah karena dapat digunakan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.

“Saya senang sekali bisa terima bantuan, ada tambahan untuk biaya hidup. Mudah-mudahan bantuan terus berlanjut karena bisa untuk beli sembako, beras, membantu kebutuhan anak-anak sekolah juga. Saya juga ada cucu satu umur 9 bulan, perlu biaya juga karena anak kerja serabutan,” katanya.

KPM lainnya, Tia Dg Pa'ja, menerima bansos sembako senilai Rp600 ribu dengan cara diantarkan langsung oleh petugas Pos ke rumah.

“Terima bansos diantarkan oleh petugas Pos ke rumah. Ditanya dokumen KK dan KTP dicocokkan dengan NIK. Kemudian saya dipotret. Terima bansos Rp600 ribu untuk belanja sehari-hari. Saya juga harus bayar sewa rumah Rp500 ribu per bulan,” kata Tia.

Pekerjaan Tia sehari-hanya mengurus rumah tangga. Anaknya yang masih bersekolah saat ini tersisa satu orang, duduk di kelas 6 sekolah dasar. Untuk biaya hidup Tia mengandalkan kiriman uang dari suami yang bekerja di luar kota.

Baca Juga:Kronologi Suanarti Tenteng Emas 180 Gram dari Tanah Suci: Dipepet Bea Cukai, Eh Malah 'Prank'

“Suami kerja buruh harian di Ambon, kadang kirim uang, kadang tidak. Tidak tahu dia benar kerja atau tidak di sana karena kita tidak lihat. Saya kadang masak, kadang tidak. Voucher listrik habis, terpaksa pinjam uang sama tetangga,” tuturnya.

Dengan adanya bantuan dari Kemensos yang disalurkan melalui Pos Indonesia ini, Tia senang dan bersyukur. Terlebih dana bansos diterimanya dengan cara diantarkan langsung ke rumah.

“Saya lebih senang bantuan diantarkan oleh petugas Pos daripada ambil ke ATM rumit, mesti antre. Terima kasih pemerintah, terima kasih Pos Indonesia,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini