Terungkap! Ini Penyebab Timbulnya Busa Di BKT Yang Ganggu Atlet Dayung DKI Latihan

"Jadi memang itu kan sifatnya memang turbulance dan karena memang dari deterjen, kemudian terbawa arus," ujar Asep

Bangun Santoso | Fakhri Fuadi Muflih
Senin, 13 Mei 2024 | 10:58 WIB
Terungkap! Ini Penyebab Timbulnya Busa Di BKT Yang Ganggu Atlet Dayung DKI Latihan
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto. (Suara.com/Fakhri)

SuaraJakarta.id - Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta, Asep Kuswanto menjelaskan penyebab aliran Banjir Kanal Timur (BKT) Pintu air Weir 3, Marunda, Cilincing, Jakarta Utara yang sempat dipenuhi busa.

Ia menyebut asal busa yang menganggu para atlet dayung DKI latihan itu berasal dari usaha jasa cuci baju alias laundry.

Menurut Asep, busa berasal dari deterjen yang dibuang para pengelola usaha laundry ke saluran air. Kemudian, air bekas cucian itu mengalir deras menabrak cekungan saluran air hingga menghasilkan busa.

"Jadi memang itu kan sifatnya memang turbulance dan karena memang dari deterjen, kemudian terbawa arus," ujar Asep di Rorotan, Jakarta Utara, Senin (13/5/2024).

"Biasa kan kalau deterjen kan kalau kita kucek-kucek pasti berbusa, itu sepertinya memang ada turbulance, ada namanya cekungan di sana sehingga menyebabkan adanya busa," terangnya.

Oleh karena itu, Asep meminta para pengelola usaha laundry agar tidak asal buang limbah deterjen ke saluran air. Perlu ada pengelolaan agar mengurangi reduksi deterjen sebelum dibuang.

"Terutama para pengelola-pengelola laundry ataupun dari saluran-saluran warga terhadap buangan juga kita imbau untuk semaksimal mungkin tidak membuangnya ke saluran terbuka," jelasnya.

Asep pun menyarankan salah satu upaya pengolahan limbah adalah dengan menggunakan batu krikil.

"Jadi ada pengolahan sederhana itu menggunakan krikil-krikil itu ada metodenya sendiri dan itu diharapkan memang bisa mereduksi dari pada dibuang langsung ke badan air," katanya.

Lebih lanjut, Asep mengaku bersama Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (PPKUMKM) DKI akan melakukan penyuluhan mengenai kewajiban pengelohan limbah kepada para pengelola industri yang membuang deterjen.

"Jadi kami juga bersinergi terus untuk juga mulai mengimbau industri-industrinya untuk dapat melakukan pengolahan limbahnya," imbuh Asep.

Sebelumnya, aliran Banjir Kanal Timur di kawasan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara, tepatnya di Pintu air Weir 3 dipenuhi Busa Limbah pada Selasa (7/5) kemarin. Hal ini mengganggu berbagai aktivitas di lokasi, termasuk latihan para atlet dayung.

Ditanya soal ini, Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono tak mau bicara banyak. Ia menyerahkan sepenuhnya persoalan ini kepada Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dalam hal ini Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI untuk membereskannya.

"Ya itu nanti biar dinas (yang menangani)," singkat Heru saat ditanya di Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI, Kamis (8/5/2024).

Wakil Ketua Umum 2 Pengurus PODSI (Persatuan Olahraga Dayung Seluruh Indonesia) DKI Jakarta, Farok Togolobe, mengakui sejumlah atlet dayung terganggu karena busa tersebut. Padahal, mereka sedang berlatih dalam rangka menyambut PON di Aceh-Sumatera Utara.

"Terganggu. Tapi untungnya areanya tidak terlalu luas. Kurang lebih 500 meter. Area latihan kami ke laut aman 10 kilometer," kata Farok.

Sebenarnya, kemunculan busa ini bukan sekali saja terjadi. Namun, selama ini tak begitu mengganggu para atlet dalam berlatih.

"Di sini lumayan aman, jalurnya juga jauh dari ombak dan angin. Hanya saja kendalanya banjir dan sampah," jelas Farok.

Karena kotornya air, maka perahu jadi harus rutin dicuci agar tidak mudah berkarat.

"Perahu langsung dicuci menggunakan sabun agar tidak rusak dan karat, karena ini juga airnya mengandung laut dan garam," pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini