SuaraJakarta.id - Sejumlah wilayah Jakarta dilanda banjir akibat curah hujan dengan intensitas yang tinggi terjdi sejak Selasa (28/1/2025) malam. Pj Gubernur Jakarta, Teguh Setyabudi mengklaim, sebelum banjir terjadi pihaknya sudah melakukan beberapa antisipasi.
Namun berdasarkan prakiraan cuaca, pada Selasa kemarin merupakan hujan yang sangat lebat dan cukup lama. Bahkan Teguh mengaku jika curah hujan itu lebih tinggi dibandingkan intensitas hujan pada malam pergantian tahun 2020-2021.
“Mengacu pada prakiraan cuaca yang ada bahwasanya yang ada kemarin itu prakiraan adalah hujan sedang lebat,” kata Teguh, saat menghadiri festival pecinan dalam perayaan Imlek di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta Timur, Rabu (29/1/2025).
“Namun ternyata, petang sampai dengan malam kemarin itu adalah cuaca ekstrim. Hujan sangat lebat bahkan sama dengan pada waktu kejadian tahun 2020-2021,” sambungnya.
Baca Juga:Cerita Nenek Ani 'Betah' Terkepung Banjir di Jelambar: Udah Nyaman di Sini
Teguh melanjutkan, berdasarkan pemantauan dari stasiun pengamatan hujan Kemayoran, debit air hujan semalam mencapai 368mm/hari. Sementara dari sasiun pengamatan hujan Cengkareng debit hujan berkisar 264mm/hari.
“Padahal kemampuan kita 150mm/hari. Artinya ini justru melebihi apa yang terjadi tahun 2020. Tahun 2020 di Jakarta banjirnya sangat parah, kita bersyukur, kita bisa antisipasi walaupun kita cukup prihatin ada wilayah wilayah yang harus kita tangani,” ujar dia.
Guna mencegah hal serupa, Teguh mengaku bakal terus menyiagakan pompa air. Kemudian, bakal dilakukan pengecekan saluran air agar tidak terjadi sumbatan, dan melakukan evaluasi terhadap wialayah yang terjadi genanangan.
“Pompa air, kami siagakan semuanya. Kemudian kami lakukan pengecekan-pengecekan saluran air semuanya, khususnya yang kemarin terjadi (banjir) apa masalahnya,” pungkasnya.
Baca Juga:Update Banjir Jakarta: 2 RT di Jakarta Utara Masih Terendam, Ratusan Orang Mengungsi